TEMPO.CO, KUALA LUMPUR: -- Pemerintah Malaysia kemarin menghadap parlemen untuk menjawab pertanyaan mengenai skandal pembelian kapal selam dari Prancis pada 2002. Menteri Pertahanan Ahmad Zahid Hamidi mewakili pemerintah akan menjelaskan ihwal tudingan bahwa dokumen Angkatan Laut Malaysia dijual kepada perusahaan pembuat kapal asal Prancis, DCNS, untuk memenangkan tender US$ 1,25 miliar.
Dalam konferensi pers di Bangkok bulan lalu, pengacara Suaram, Joseph Breham, mengatakan dokumen rahasia tersebut dijual senilai 36 juta euro oleh perusahaan Terarasi milik Razak Baginda--kolega Perdana Menteri Najib Razak dalam transaksi pembelian kapal selam--kepada DCNS.
Najib, yang saat itu menjabat Menteri Pertahanan, selalu menampik tudingan tersebut. Sejumlah kolega Najib menuding Suaram bekerja sama dengan kelompok oposisi untuk menjungkalkan pencalonannya dalam pemilu mendatang. “Memang, jika terbukti korupsi, nasib Najib selesai,” kata anggota parlemen dari partai oposisi, Tony Pua, kepada Reuters.
Tapi Breham menegaskan, dokumen tersebut asli. “Kami tidak dapat membuktikan uang itu mengalir ke Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO). Hanya, jika ini bukan untuk korupsi, DCNS tak perlu memberi uang,” ujar Breham.
Dokumen tersebut kini menjadi dasar bagi pengadilan Prancis untuk menyeret DCNS, yang separuh sahamnya dimiliki pemerintah. Data dalam dokumen itu juga mengungkap pembayaran sejumlah uang kepada individu atau organisasi terkait dengan kontrak pertahanan besar. “Di Malaysia, biasanya partai penguasa merupakan penerima uang terbesar,” kata dokumen tersebut sembari merujuk pada partai yang dipimpin Najib, UMNO.
L REUTERS | MALAYSIA INSIDER | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita terkait
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak
6 September 2017
Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.
Baca SelengkapnyaHarapan Oposisi Jiran
23 Agustus 2017
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
Baca SelengkapnyaWakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad
14 Agustus 2017
Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
14 Agustus 2017
Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah
21 Juli 2017
Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan
28 Mei 2017
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.
Baca SelengkapnyaBersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar
21 Mei 2017
Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.
Baca SelengkapnyaDuh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia
17 Mei 2017
Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.
Baca SelengkapnyaMuslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
11 Mei 2017
Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara
10 Mei 2017
Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.
Baca Selengkapnya