TEMPO.CO , Singapura: Agensi pekerja rumah tangga di Singapura kini beralih mencari tenaga kerja dari Sri Lanka. Sebab suplai pekerja dari Indonesia semakin menurun.
Menurut The Strait Times yang dikutip Asiaone.com, Komisi Tertinggi Sri Lanka akan bertemu perwakilan agensi dari Singapura dan Biro Tenaga Kerja Asing di Sri Lanka. Setidaknya tujuh agensi berencana mendatangkan pekerja rumah tangga dari Sri Lanka tahun ini.
Para agensi berharap, Sri Lanka dapat mengisi kekosongan pekerja dari Indonesia. Pada 1 Mei 2012, Pemerintah Indonesia mengenalkan kebijakan baru tentang biaya perekrutan. Kebijakan itu membuat utang pekerja terhadap agensi menjadi lebih kecil karena biaya penempatan harus dikurangi.
Pemerintah Sri Lanka berharap jumlah pekerja rumah tangga yang dikirim dari negaranya bisa mencapai 6 ribu hingga pertengahan tahun depan. Saat ini, pembantu asal Sri Lanka tercatat ada 4.500 orang yang di Singapura.
Biro Pekerja Asing Sri Lanka mengatakan mulai 1 juni, pembantu di Singapura harus dibayar minimal 400 dolar Singapura (Rp 2,9 juta). Sebelumnya mereka dibayar 325 dolar Singapura (Rp 2,4 juta). Adapun pembantu dari Indonesia dan Filipina memiliki gaji minimum 450 dolar Singapura (Rp 3,3 juta)
DIANING SARI
Berita lain:
Mohamed Mursi Jadi Presiden Mesir
Cegah Depresi, Cina Tawarkan Sup Plasenta
Kisah di Balik Izin Atlet Olimpiade Wanita Saudi
Bendera Jadi Target Latihan Perang, Korut Marah
Gedung Pencakar Langit Ini Terbagus di Dunia
Berita terkait
Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya
24 Oktober 2017
Singapura terus membatasi jumlah mobil pribadi dan sepeda motor yang melintas di jalan raya.
Baca SelengkapnyaPengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai
15 September 2017
Tetangga Halimah Yacob mengaku senang memiliki tetangga seorang Presiden Singapura.
Baca SelengkapnyaHalimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee
13 September 2017
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, melalui akun Facebooknya mengucapkan selamat kepada Halimah Yacob, presiden terpilih.
Baca SelengkapnyaSingapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian
5 April 2017
Pemerintah Singapura mendeportasi seorang khatib salat Jumat asal India yang menyebarkan kebencian terhadap umat Kristen dan Yahudi saat khotbah.
Baca SelengkapnyaKhatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf
3 April 2017
Khatib Jumat di satu masjid di Singapura, Nalla Mohamed Abdul Jameel bayar denda Rp 38,1 juta dan minta maaf atas kotbahnya menyuarakan permusuhan.
Baca SelengkapnyaSingapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup
21 Maret 2017
Singapura menyalip Silicon Valley untuk iklim terbaik bagi pengembangan bakat startup. Ini hasil survei Startup Genome terbaru.
Baca SelengkapnyaSingapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern
3 Maret 2017
Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) akan segera membangun pusat latihan militer modern di dalam negeri guna menunjang kemampuan pertahanan negara itu.
Baca SelengkapnyaRibuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar
3 Maret 2017
Sudah 11.300 ayah di Singapura mengajukan diri mengikuti program cuti merawat anak dengan mendapat tunjangan pemerintah.
Baca SelengkapnyaDua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura
2 Februari 2017
Dua pria warga Bangladesh ditangkap setelah berenang memasuki wilayah Singapura.
Baca SelengkapnyaWow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa
9 Desember 2016
Presiden perusahaan Martial Art Evolve menghadiahi semua karyawannya liburan mewah ke Maladewa sebagai ucapan terima kasihnya di akhir tahun ini.
Baca Selengkapnya