Inilah Para Pencari Suaka Sebelum Assange

Reporter

Editor

Jumat, 22 Juni 2012 20:12 WIB

Julian Assange. AP/Kirsty Wigglesworth, File

TEMPO.CO , London - Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, mencoba menghindari ekstradisi dari Inggris ke Swedia atas tuduhan pemerkosaan dan kejahatan seksual lainnya dengan mencari suaka di kedutaan Ekuador di London. Langkah Assange cukup dramatis, tapi dia bukan orang pertama untuk mencari jalan keluar melalui misi diplomatik. Berikut adalah beberapa tokoh sebelumnya yang pernah mengambil langkah sama:

Chen Guangcheng, mencari suaka di Kedutaan Besar AS di Beijing, tahun 2012. Pengacara otodidak dan aktivis ini lolos dari tahanan rumah suatu malam di bulan April dan melarikan diri ke Kedutaan Besar AS, di mana ia menghabiskan enam hari sebelum ia keluar untuk perawatan medis. Chen kemudian terbang keluar dari Cina dengan keluarganya untuk kuliah di New York University.

Jozsef Mindszenty. Kedutaan Besar AS di Hungaria, 1956-1971. Kardinal yang dikenal sebagai tokoh anti-Komunis Hungaria ini tinggal di Kedutaan Besar AS di Budapest selama 15 tahun setelah invasi Soviet yang dipimpin negaranya. Dia akhirnya setuju untuk pergi ke pengasingan dan meninggal di Austria pada tahun 1975.

Svetlana Alliluyeva. Kedubes AS di New Delhi, India, 1967. Putri satu-satunya diktator Soviet Josef Stalin mendapat izin untuk membawa abu kekasihnya itu ke India, kemudian membelot dengan berjalan ke Kedutaan Besar AS di New Delhi dan membakar paspornya. Dia tinggal di Amerika Serikat sebagai Lana Peters sampai kematiannya November lalu.

Manuel Noriega. Kedutaan Vatikan di Panama City, 1989. Pasukan AS menginvasi Panama untuk menggulingkan dan menangkap Noriega, yang mendorong diktator mencari perlindungan ke dalam misi Takhta Suci. Pasukan Amerika memasang speaker besar di sekitar kompleks itu, memutar musik sepanjang waktu, sebagai taktik psikologis untuk melemahkannya. Dia menyerah setelah 10 hari dan dibawa ke Amerika Serikat untuk diadili. Dia ditemukan bersalah atas perdagangan narkoba dan kejahatan lainnya.

Wang Lijun. Konsulat AS di Chengdu, Cina, 2012. Salah satu pemimpin kepolisian Cina yang terkenal ini mencari perlindungan di sebuah konsulat AS di tengah sebuah misteri atas kematian pengusaha Inggris, Neil Heywood, seorang teman keluarga pemimpin partai Komunis Bo Xilai. Kasus ini dibuka kembali setelah intervensi Wang, yang tampaknya melibatkan Bo - tapi Wang ditahan Cina ketika ia meninggalkan misi diplomatik dan belum pernah terlihat sejak itu.

CNN | TRIP B

Berita Terpopuler
Pencipta Fokker Lahir di Blitar

Menteri Jerman: Serangan pada Ozil "Menjijikan"

Messi Tolak Tak Tanggapi Komentar Ronaldo

Ancaman Anas: Jangan Bikin Partai dalam Partai

Mourinho Mengaku Tak Kenal Zdenek Zeman





Berita terkait

Meksiko Tawarkan Suaka Politik ke Julian Assange

5 Januari 2021

Meksiko Tawarkan Suaka Politik ke Julian Assange

Presiden Meksiko menawarkan suaka politik kepada Julian Assange setelah hakim di Inggris menolak mengekstradisinya ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Otoritas Cina Tangkap 12 Warga Hong Kong saat Berlayar ke Taiwan

8 September 2020

Otoritas Cina Tangkap 12 Warga Hong Kong saat Berlayar ke Taiwan

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan akan membantu warga yang tertangkap otoritas Cina saat berlayar menuju Taiwan.

Baca Selengkapnya

Pencari Suaka Huni Trotoar Senang Akan Dipindah ke Islamic Centre

10 Juli 2019

Pencari Suaka Huni Trotoar Senang Akan Dipindah ke Islamic Centre

Para pencari suaka yang tinggal di sepanjang trotoar Kebon Sirih merasa senang dengan adanya rencana pemindahan sementara ke Islamic Centre Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pencari Suaka, dari Kalideres Bergeser ke Trotoar Kebon Sirih

6 Juli 2019

Pencari Suaka, dari Kalideres Bergeser ke Trotoar Kebon Sirih

Para pencari suaka di Jalan Kebon Sirih Barat I mengakui sudah hampir empat bulan menunggu kepastian.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Tawarkan Perkerjaan untuk Pengungsi Asing

6 Juli 2018

Sandiaga Uno Tawarkan Perkerjaan untuk Pengungsi Asing

Sandiaga Uno dapat memberdayakan para pengungsi asing itu sebagai pendamping dalam program OK OCE.

Baca Selengkapnya

Pelanggaran, Jerman Kaji Kembali Pemberian 4.000 Suaka Politik

27 April 2018

Pelanggaran, Jerman Kaji Kembali Pemberian 4.000 Suaka Politik

Jerman mengkaji ulang lebih dari 4.000 suaka politik yang telah diberikan negara itu kepada para pencari suaka menyusul adanya dugaan pelanggaran.

Baca Selengkapnya

Musuh Rakyat Itu Baik

22 Mei 2017

Musuh Rakyat Itu Baik

Matematika politik bisa berlangsung seperti berikut: jika mayoritas keliru, minoritas yang baik dan benar menjadi musuh rakyat. Dalam arti ini, musuh rakyat bermakna positif, dan jika mayoritas semacam ini memenangi pemilihan umum, demokrasi jelas menunjukkan kelemahannya. Plato sudah lama menunjuk demokrasi sebagai kapal berisi orang-orang bodoh, sejak Socrates harus dihukum mati minum racun berdasarkan pemungutan suara dari 501 anggota parlemen Athena pada 399 SM. Dengan ajaran logikanya, Socrates, antara lain, didakwa menista dewa-dewa Yunani.

Baca Selengkapnya

Konflik Dalam Negeri, Diplomat Turki Meminta Suaka ke Swiss  

9 Maret 2017

Konflik Dalam Negeri, Diplomat Turki Meminta Suaka ke Swiss  

Sejumlah warga Turki dengan paspor diplomatik meminta suaka ke Swiss menyusul meningkatnya konflik di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Peneliti Jerman Puji Cara Indonesia Perlakukan Pencari Suaka  

24 Februari 2017

Peneliti Jerman Puji Cara Indonesia Perlakukan Pencari Suaka  

Menurut Antje, peneliti dari Jerman, di banyak negara lain, para pencari suaka harus menghadapi penolakan dan masalah yang rumit.

Baca Selengkapnya

Dokumen Penganiayaan Pencari Suaka di Australia Bocor  

12 Agustus 2016

Dokumen Penganiayaan Pencari Suaka di Australia Bocor  

Lebih dari separuh 2.166 laporan insiden penganiayaan dialami anak-anak.

Baca Selengkapnya