Penulis Ini Ogah Bukunya Diterjemahkan ke Ibrani  

Reporter

Editor

Rabu, 20 Juni 2012 04:16 WIB

Alice Walker. en.wikipedia.org

TEMPO.CO , New York: Penulis buku The Color Purple Alice Walker membuat keputusan mencengangkan. Pada surat yang dilayangkan ke Yediot Books, 9 Juni 2012, Walker menolak buku tentang kisah perbudakan kaum kulit hitam di Amerika itu diterjemahkan ke bahasa Ibrani. Alasannya Israel adalah negara modern yang menganut apartheid (perlakuan berbeda karena warna kulit).

Dalam suratnya, Walker secara tegas menyebut Israel bertanggung jawab dalam politik apartheid dan penganiayaan warga Palestina, baik di dalam negara Israel atau di kawasan permukiman. Surat Walker tersebut kemudian muncul di situs Kampanye Palestina untuk Boikot Produk Budaya dan Akademi Israel, pada 17 Juni 2012.

Walker menyatakan dukungan terhadap boikot, divestasi, dan sanksi terhadap Israel. Ia bahkan menawarkan bantuan untuk membantu gerakan tersebut. "Supaya bisa memberikan dampak kuat bagi penduduk Israel agar bisa mengubah situasi yang ada," tulis dia.

Tidak begitu jelas cerita tentang pemberhentian penerjemahan "The Color Purple". Apakah memang Yediot meminta izin menerjemahkan buku Walker atau perempuan 68 tahun itu meminta menghentikan proses penerjemahan. Sebab di Israel sudah beredar satu versi dalam terjemahan bahasa Ibrani.

Walker menyebut kebijakan Israel lebih buruk daripada segregasi kulit hitam dan kulit putih yang ia alami. Bahkan menurut Walker, sejumlah warga Afrika Selatan yang mengalami apartheid pun mengakui bahwa politik Israel jauh lebih mengerikan.

The Color Purple adalah buku yang berhasil meraih Pulitzer untuk kategori Fiksi pada 1983. Buku ini pun sudah dibuat menjadi film pada 1985 oleh sutradara berdarah Yahudi, Steven Spielberg. Pemain utama dalam film ini adalah pembawa acara ternama Oprah Winfrey dan artis Whoopi Goldberg.

Film itu berhasil mendapat 11 nominasi Oscar. Kisah kakak beradik berkulit hitam itu juga menjadi obat perlakuan rasisme di Amerika Selatan pada awal abad 20. Walker kini telah semakin terbuka menyatakan sikapnya sebagai aktivis anti-Israel. Ia mengunjungi Gaza dan melakukan advokasi atas nama Palestina.

HAARETZ|DIANING SARI

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya