TEMPO.CO, Jakarta -- Kepala Bidang Penerangan Sosial dan Budaya Kedutaan Besar Indonesia di Suriah, Iskandar Sukmadi, mengatakan kedutaan kesulitan memulangkan warga negara Indonesia, salah satunya masalah tiket penerbangan. Penerbangan ke Indonesia harus singgah dulu di Dubai. Sebenarnya penerbangan keluar dari Suriah hampir tiap hari. Kesulitannya untuk mendapatkan tiket penerbangan dari Dubai ke Indonesia. "Apalagi sekarang musim liburan di sini, tentu sulit mendapatkan tiket dalam jumlah besar," kata Iskandar melalui sambungan telepon, Senin, 11 Juni 2012.
Kedutaan Besar RI di Suriah telah memulangkan tujuh WNI pada Ahad, 10 Juni. Iskandar mengatakan mereka kemungkinan akan tiba di Jakarta sekitar Senin petang. Tak berhenti di situ, KBRI di Damaskus akan kembali memulangkan warga Indonesia ke Jakarta paling lambat Ahad, 17 Juni mendatang. Jumlahnya, kata dia, belum ditentukan, bergantung pada tiket yang didapat. "Untuk pesen tiket itu untung-untungan," ujarnya.
Meski begitu, kendala lain juga masih menghambat pemulangan. WNI yang berada di Suriah sebagian besar bekerja pada sektor rumah tangga. Mereka sulit mendapatkan izin dari majikannya untuk meninggalkan Suriah.
Pemulangan ketujuh WNI itu merupakan pemulangan gelombang kesepuluh. Sebelumnya, pemerintah telah memulangkan 233 WNI dari Suriah dalam sembilan gelombang. Sementara itu, kata dia, setidaknya terdapat 12.600 WNI yang berada di Suriah untuk bekerja maupun keperluan lainnya. Sekitar 1.000 di antaranya berada di lima titik wilayah yang rawan konflik.
Iskandar menuturkan pemantauan kondisi dan lokasi WNI cukup sulit dilakukan. Kedutaan telah membuka posko di lima titik rawan. Ia berharap WNI bisa memberikan kabar kondisi mereka dan segera bisa didata. "Kami akan terus mencari dan mendata WNI untuk diamankan dan dipulangkan," ujarnya. Ia mengatakan kondisi Suriah masih belum bisa ditebak. "Di sini penuh ketidakpastian, sekarang aman, besok bisa saja berubah," ucapnya.
EKO ARI WIBOWO
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya