TEMPO.CO, Singapura - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon E. Panetta kemarin mengumumkan akan menempatkan 60 persen kapal perangnya di kawasan Asia-Pasifik hingga 2020. Ini merupakan pernyataan pertama yang cukup terperinci mengenai kebijakan Amerika di Asia-Pasifik sejak pernyataan Presiden Barack Obama awal tahun ini.
”Angkatan Laut Amerika akan mengubah postur, yang semula 50 banding 50 antara Lautan Pasifik dan Atlantik. Artinya, akan ada penambahan armada, termasuk enam kapal induk, kapal perusak, hingga kapal selam,” kata Panetta di hadapan 30 petinggi militer dan pertahanan kawasan Asia-Pasifik dalam konferensi “Shangri-La Dialog” di Singapura.
Pada Maret lalu, Angkatan Laut Amerika memiliki 282 kapal tempur, termasuk kapal pendukung. Jumlah ini akan turun menjadi 276 dalam dua tahun ke depan hingga akhirnya bertambah menjadi 300 kapal dalam 30 tahun ke depan.
Panetta membantah anggapan bahwa langkah ini merupakan upaya membendung kekuatan Cina di Asia-Pasifik. ”Saya membantah anggapan hal ini tantangan terhadap Cina,” kata dia. Panetta mengakui hubungan kedua negara tidak harmonis. ”Tapi kami sadar bahwa meningkatkan komunikasi dan hubungan militer dapat memperbaikinya.”
Kekhawatiran ini sempat dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa. ”Kami khawatir harus memilih di antara kedua negara. Kami tak ingin berada dalam posisi tersebut. Apalagi Pasifik memberi kesempatan besar tidak hanya untuk Cina dan Amerika, tapi juga negara-negara lain,” tutur Marty dalam acara tersebut.
Panetta menekankan bahwa langkah ini merupakan komitmen Amerika atas kerja sama militer yang telah terjalin dengan Jepang, Korea Selatan, Thailand, Filipina, dan Australia. Komitmen ini, Panetta menambahkan, juga ditujukan kepada negara-negara mitra, seperti India, Singapura, dan Indonesia.
Berdasarkan data dari International Institute for Strategic Studies, untuk pertama kalinya dalam sejarah, anggaran belanja militer negara-negara Asia akan melampaui belanja militer negara-negara Eropa.
Pernyataan Panetta itu ditanggapi senator asal Partai Republik, John McCain, dengan pesimistis. Anggota Komite Pertahanan Amerika yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengingatkan ihwal kondisi keuangan negara yang tengah memburuk.
”Faktanya, postur Angkatan Laut Amerika merupakan yang terkecil sejak Perang Dunia II. Ada ketidakcocokan antara dana dan komitmen ini,” ujar McCain.
NEW YORK TIMES | FOX NEWS | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya