TEMPO.CO, London -- Pendiri situs WikiLeaks, Julian Assange, mengajukan banding menolak keputusan ekstradisi dirinya ke Swedia. Namun upaya itu ditolak Mahkamah Agung Inggris. Ekstradisi ini terkait tuduhan pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan Assange di Swedia terhadap dua gadis, Agustus 2011.
"Pengadilan memberikan waktu dua pekan kepada pengacara untuk mengajukan perdebatan bahwa pengadilan telah memutuskan kasus yang salah," tulis situs berita CNN, Rabu, 30 Mei 2012.
Menurut pengacara Dina Rose, ia memerlukan waktu untuk mempelajari putusan Mahkamah Agung. Setelah itu, Rose baru bisa memutuskan apakah akan mengajukan banding atau tidak. Pemberian waktu ini sebetulnya bukan hal wajar bagi hukum Inggris. Sebab biasanya penolakan banding merupakan hasil final dari proses peradilan.
Assange terlibat masalah hukum setelah dua perempuan Swedia menuduhnya melakukan penyerangan seksual dan pemerkosaan ketika pria tersebut berkunjung ke Swedia tahun lalu untuk merilis dokumen militer Amerika di situs WikiLeaks. Berdasarkan tudingan itu, pemerintah Swedia meminta Assange diekstradisi ke negaranya untuk diperiksa.
"Pelecehan serta pemaksaan seksual termasuk dalam kategori pemerkosaan," tulis dokumen Mahkamah Agung Inggris. "Kalau diekstradisi ke Swedia, Assange takut negara itu menyerahkan dirinya ke Amerika, kemudian dituntut dalam kasus pembocoran dokumen rahasia," tulis CNN.
Pria 41 tahun ini menyangkal keras tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya sebagai pelaku pemerkosaan terhadap dua perempuan. Menurut dia, semua bualan itu merupakan akal-akalan pemerintah Amerika Serikat untuk menjeratnya.
Dia mengaku mendapatkan informasi dari seorang agen intelijen Barat yang menyebutkan pemerintah Amerika Serikat mempertimbangkan untuk melakukan kesepakatan ilegal dengannya seputar perdagangan obat bius dan kekerasan seks.
Seluruh pengakuan Assange itu terdokumentasikan dalam sebuah buku berjudul Julian Assange: The Unauthorized Autobiography, yang beredar di Inggris, Kamis, 22 September 2011.
Buku tersebut ditulis oleh seorang ghostwriter berdasarkan hasil wawancara selama 50 jam dengan pimpinan WikiLeaks. Dalam buku tersebut, Assange berkata, "Mungkin saya ini seorang chauvinist, semacam pemerkosa, tetapi aku bukan pemerkosa." Dia jelaskan bahwa tuduhan pemerkosaan itu "menggelikan dan mengerikan".
TELEGRAPH | CNN | CORNILA DESYANA
Berita terkait
Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya
9 Oktober 2017
Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III?yang dipicu?Korea Utara?
Baca SelengkapnyaWisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris
22 September 2017
Inggris tantang wisatawan bernyali untuk berburu hantu di
/>
penjara paling angker, Shepton Mallet.
Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed
20 Agustus 2017
Beberapa orang di Inggris benar-benar berpikir bahwa menara jam Big Ben akan diganti namanya menjadi Massive Mohammed.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari
4 Agustus 2017
Rtu Elizabeth II meminum alkohol sejak sebelum makan siang
Baca SelengkapnyaCharlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal
29 Juli 2017
Charlie Gard, bayi usia 11 bulan yang telah menyedot perhatian sejumlah pemimpin dunia dan masyarakat internasional akhirnya meninggal
Baca SelengkapnyaFokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot
27 Juli 2017
Pengalaman sebagai pilot helikopter ambulans membuat Pangeran William sangat peduli pada kesehatan mental
Baca SelengkapnyaBocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
22 Juli 2017
Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.
Baca SelengkapnyaPunya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat
21 Juli 2017
Sebuah keluarga Inggris mengklaim diusir dari sebuah pesawat karena sang ayah memiliki tato di wajah.
Baca SelengkapnyaInggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit
17 Juli 2017
Davis direncanakan bertemu negosiator Brexit dari Uni, Eropa Michel Barnier, dalam perundingan yang berlangsung selama empat hari di Brussels.
Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU
7 Juli 2017
Seorang nenek di Inggris mendedikasikan tubuhnya dengan 20 tatto bergambar pelatih Manchester United, Jose Mourinho.