Julian Assange Banding Ekstradisi, Inggris Menolak  

Reporter

Editor

Rabu, 30 Mei 2012 18:09 WIB

Julian Assange. AP/Kirsty Wigglesworth

TEMPO.CO, London -- Pendiri situs WikiLeaks, Julian Assange, mengajukan banding menolak keputusan ekstradisi dirinya ke Swedia. Namun upaya itu ditolak Mahkamah Agung Inggris. Ekstradisi ini terkait tuduhan pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan Assange di Swedia terhadap dua gadis, Agustus 2011.

"Pengadilan memberikan waktu dua pekan kepada pengacara untuk mengajukan perdebatan bahwa pengadilan telah memutuskan kasus yang salah," tulis situs berita CNN, Rabu, 30 Mei 2012.

Menurut pengacara Dina Rose, ia memerlukan waktu untuk mempelajari putusan Mahkamah Agung. Setelah itu, Rose baru bisa memutuskan apakah akan mengajukan banding atau tidak. Pemberian waktu ini sebetulnya bukan hal wajar bagi hukum Inggris. Sebab biasanya penolakan banding merupakan hasil final dari proses peradilan.

Assange terlibat masalah hukum setelah dua perempuan Swedia menuduhnya melakukan penyerangan seksual dan pemerkosaan ketika pria tersebut berkunjung ke Swedia tahun lalu untuk merilis dokumen militer Amerika di situs WikiLeaks. Berdasarkan tudingan itu, pemerintah Swedia meminta Assange diekstradisi ke negaranya untuk diperiksa.

"Pelecehan serta pemaksaan seksual termasuk dalam kategori pemerkosaan," tulis dokumen Mahkamah Agung Inggris. "Kalau diekstradisi ke Swedia, Assange takut negara itu menyerahkan dirinya ke Amerika, kemudian dituntut dalam kasus pembocoran dokumen rahasia," tulis CNN.

Pria 41 tahun ini menyangkal keras tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya sebagai pelaku pemerkosaan terhadap dua perempuan. Menurut dia, semua bualan itu merupakan akal-akalan pemerintah Amerika Serikat untuk menjeratnya.

Dia mengaku mendapatkan informasi dari seorang agen intelijen Barat yang menyebutkan pemerintah Amerika Serikat mempertimbangkan untuk melakukan kesepakatan ilegal dengannya seputar perdagangan obat bius dan kekerasan seks.

Seluruh pengakuan Assange itu terdokumentasikan dalam sebuah buku berjudul Julian Assange: The Unauthorized Autobiography, yang beredar di Inggris, Kamis, 22 September 2011.

Buku tersebut ditulis oleh seorang ghostwriter berdasarkan hasil wawancara selama 50 jam dengan pimpinan WikiLeaks. Dalam buku tersebut, Assange berkata, "Mungkin saya ini seorang chauvinist, semacam pemerkosa, tetapi aku bukan pemerkosa." Dia jelaskan bahwa tuduhan pemerkosaan itu "menggelikan dan mengerikan".

TELEGRAPH | CNN | CORNILA DESYANA

Berita terkait

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

9 Oktober 2017

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III?yang dipicu?Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

22 September 2017

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

Inggris tantang wisatawan bernyali untuk berburu hantu di
/>
penjara paling angker, Shepton Mallet.

Baca Selengkapnya

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

20 Agustus 2017

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

Beberapa orang di Inggris benar-benar berpikir bahwa menara jam Big Ben akan diganti namanya menjadi Massive Mohammed.

Baca Selengkapnya

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

4 Agustus 2017

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

Rtu Elizabeth II meminum alkohol sejak sebelum makan siang

Baca Selengkapnya

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

29 Juli 2017

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

Charlie Gard, bayi usia 11 bulan yang telah menyedot perhatian sejumlah pemimpin dunia dan masyarakat internasional akhirnya meninggal

Baca Selengkapnya

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

27 Juli 2017

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

Pengalaman sebagai pilot helikopter ambulans membuat Pangeran William sangat peduli pada kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

22 Juli 2017

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.

Baca Selengkapnya

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

21 Juli 2017

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

Sebuah keluarga Inggris mengklaim diusir dari sebuah pesawat karena sang ayah memiliki tato di wajah.

Baca Selengkapnya

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

17 Juli 2017

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

Davis direncanakan bertemu negosiator Brexit dari Uni, Eropa Michel Barnier, dalam perundingan yang berlangsung selama empat hari di Brussels.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

7 Juli 2017

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

Seorang nenek di Inggris mendedikasikan tubuhnya dengan 20 tatto bergambar pelatih Manchester United, Jose Mourinho.

Baca Selengkapnya