Dokter 'Osama' Tak Ingin ke Amerika  

Reporter

Editor

Rabu, 30 Mei 2012 08:34 WIB

Dr Shakeel Afridi. timesofpakistan.pk

TEMPO.CO, Washington - Otoritas Amerika Serikat mengatakan dokter Osama bin Laden asal Pakistan yang membantu CIA mengendus keberadaan Osama bin Laden melepas peluang untuk meninggalkan negaranya. "Beliau ingin tinggal bersama keluarganya," jelas dua pejabat Amerika Serikat kepada Reuters, Selasa, 29 Mei 2012.

Dr. Shakil Afridi dijebloskan ke penjara pada pekan lalu di Pakistan selama 33 tahun dengan tuduhan pengkhianatan dan melakukan program vaksinasi palsu untuk mendapatkan DNA Osama. Vonis pengadilan tersebut langsung mendapatkan kritik dari pemerintah Obama.

Pejabat ini mengatakan, penawaran tinggal di Amerika Serikat kepada Afridi datang saat terjadi serangan mematikan, 1 Mei 2011, oleh pasukan NAVY SEALs terhadap kompleks permukiman pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, di Abbottabad, Pakistan.

Mereka mengindikasikan bahwa keluarga Afridi dengan senang hati bersedia meningggalkan Pakistan bersamanya sebagai bagian dari rencana bermukim di sana. Namun pejabat ini tidak bersedia menjelaskan detail alasannya mengapa mereka menolak tawaran tersebut.

Afridi dituduh melakukan kegiatan kampanye vaksinasi palsu di Abbottabad dan menyeka pipi guna memperoleh DNA dari anak-anak Bin Laden sekaligus untuk mengonfirmasi identitas orang-orang yang tinggal di kompleks tersebut. Upaya pengumpulan DNA ini tidak sukses, tetapi sumber-sumber Amerika Serikat mengatakan kepada Reuters, dia telah membantu pasukan Amerika menemukan lokasi persembunyian bin Laden dengan cara membuntuti kurir pria asal Arab Saudi yang bersembunyi di Abbottabad.

Kasus Afridi telah merusak hubungan Amerika Serikat-Pakistan dengan munculnya keputusan Senat Amerika Serikat pekan lalu yang menyepakati untuk memotong bantuan ke Pakistan sebesar US$ 33 juta (sekitar Rp 308 miliar) atau setara dengan US$ 1 juta (Rp 9,3 miliar) untuk setiap tahun masa hukuman Afridi di penjara. Menurut Pakistan, Amerika Serikat seharusnya menghargai keputusan pengadilan.

Pihak berwenang Pakistan menahan Afridi beberapa pekan menyusul penyerbuan terhadap kompleks pemukiman bin Laden. "Sebelum dia ditahan, Dr. Afridi memiliki peluang meninggalkan Pakistan bersama keluarganya tetapi dia menolak," kata salah seorang pejabat Amerika Serikat.

Saudara laki-laki Afridi, Jamil, menjelaskan bahwa segala tuduhan tersebut sangat tidak berdasar dan Dr. Afridi dijadikan kambing hitam. "Jika saudara saya melakukan kesalahan, dia memiliki visa Amerika Serikat yang masih berlaku. Dia bisa saja terbang meninggalkan negeri ini," katanya.

REUTERS | CHOIRUL

Berita Terpopuler Lainnya:

Dua Pesawat Nyaris Benturan, ATC Bilang: Itu Aman

Kisah Pejabat Muslim Pertama Kabinet Inggris di UI

Agen CIA Asal Pakistan Doyan Perempuan

Pertarungan Dua Kubu di Vatikan

Michelle Obama Ingin Cerai 12 Tahun Lalu

Vatikan Tegur Organisasi Biarawati Amerika Serikat



Berita terkait

Jenazah Kapten Titus Sampai di Medan

17 Juli 2016

Jenazah Kapten Titus Sampai di Medan

Puluhan personel TNI berbaris melakukan persiapan penghormatan kepada iringan jenazah yang diangkat oleh 6 prajurit TNI berpakaian lengkap.

Baca Selengkapnya

Busyro: Dubes Burhan Muhammad Moncer Saat Jadi Intel  

20 Mei 2015

Busyro: Dubes Burhan Muhammad Moncer Saat Jadi Intel  

Busyro mengenal Burhan sejak kecil karena bertetangga di Kampung Notoprajan Ngampilan, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mantan Wapres Boediono: Tugas Dubes Burhan Tidak Enak  

20 Mei 2015

Mantan Wapres Boediono: Tugas Dubes Burhan Tidak Enak  

Mantan Wakil Presiden Boediono menilai tugas dan tanggung jawab yang diemban Dubes Burhan termasuk golongan tugas yang "tidak enak".

Baca Selengkapnya

Upacara Pemakaman Dubes Burhan Muhammad Secara Militer  

20 Mei 2015

Upacara Pemakaman Dubes Burhan Muhammad Secara Militer  

Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir dan rombongan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia serta Singapura turut mengantar hingga proses pemakaman selesai.

Baca Selengkapnya

Biaya Perawatan Dubes Burhan Muhammad Ditanggung Pakistan  

20 Mei 2015

Biaya Perawatan Dubes Burhan Muhammad Ditanggung Pakistan  

Pakistan bertanggung jawab atas perawatan Dubes Burhan Muhammad, meskipun Burhan berpindah rumah sakit ke Singapura pasca-kecelakaan helikopter.

Baca Selengkapnya

Jenazah Dubes Burhan Muhammad Akhirnya Tiba di Rumah Duka  

20 Mei 2015

Jenazah Dubes Burhan Muhammad Akhirnya Tiba di Rumah Duka  

Jenazah Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tiba di rumah duka di Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, sekitar pukul 07.55 WIB.

Baca Selengkapnya

Jasad Dubes Burhan Muhammad Tertahan karena Lobi RI Lemah?

20 Mei 2015

Jasad Dubes Burhan Muhammad Tertahan karena Lobi RI Lemah?

Wakil Menlu AM Fachir membantah tertahannya jenazah Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad lantaran lemahnya lobi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Kata Wakil Menlu Soal Jasad Dubes Burhan Telat Dipulangkan

20 Mei 2015

Kata Wakil Menlu Soal Jasad Dubes Burhan Telat Dipulangkan

Wakil Menlu Abdurrahman Mohammad Fachir meminta kasus tertahannya jasad Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tidak dipersoalkan.

Baca Selengkapnya

Wakil Menlu AM Fachir Nostalgia di Rumah Dubes Burhan

20 Mei 2015

Wakil Menlu AM Fachir Nostalgia di Rumah Dubes Burhan

Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir atau dikenal AM Fachir bernostalgia di rumah duka Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad

Baca Selengkapnya

Jadwal Pemulangan Jenazah Dubes Burhan Belum Pasti  

19 Mei 2015

Jadwal Pemulangan Jenazah Dubes Burhan Belum Pasti  

Belum ada kepastian pemulangan jenazah Dubes Burhan ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya