Anak-anak Jadi Korban Pembantaian di Suriah

Reporter

Editor

Senin, 28 Mei 2012 04:47 WIB

Petugas keamanan berjaga dekat kendaraan yang hancur akibat ledakan di Damaskus, Suriah (10/5). REUTERS/Khaled al-Hariri

TEMPO.CO , HOULA:-- Darah masih membekas di tubuh jasad puluhan bocah yang bergelimpangan di tanah. Bahkan kepala dari jasad seorang bocah tampak hancur berantakan. Tayangan video korban anak-anak dalam kekerasan paling brutal di Suriah beredar luas di dunia maya pada akhir pekan lalu dan menimbulkan kecaman dunia internasional.

Para bocah itu merupakan sepertiga dari 92 korban tewas di Kota Houla, Provinsi Homs. Serangan brutal yang diduga dilakukan pasukan pemerintah Suriah itu berlangsung pada Jumat malam hingga Sabtu dinihari lalu.

“Pembunuhan 32 anak calon pemimpin masa depan Suriah adalah hal yang biadab. Siapa pun yang melakukan serangan brutal ini harus bertanggung jawab,”kata Kepala Misi Pemantau PBB Mayor Jenderal Robert Mood, dalam konferensi pers di Ibu Kota Damaskus. Ia memprediksi, insiden terburuk dalam 14 bulan revolusi politik di Suriah ini akan memicu pecahnya perang saudara yang lebih hebat.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Utusan Khusus PBB-Liga Arab, Kofi Annan, menuding pasukan pemerintah Suriah berada di balik pembantaian berdarah tersebut. Sebab, akses terhadap artileri berat serta tank yang digunakan dalam serangan tersebut hanya dimiliki pasukan pemerintah.

“Pembantaian tanpa bulu ini telah melanggar hukum internasional dan komitmen pemerintah Suriah untuk menghentikan kekerasan dalam segala bentuk. Siapa pun yang bertanggung jawab harus diseret ke depan hukum,” kata keduanya dalam pernyataan bersama.

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahayan mendesak pertemuan darurat kelompok Liga Arab. “Pembantaian ini menunjukkan kegagalan Arab dan dunia internasional untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil Suriah,” Al-Nahayan menegaskan.

Pemerintah Suriah melalui kantor beritanya, Syrian Arab News Agency, berusaha berkelit dari tuduhan itu. Mereka justru balik menuding kelompok teroris bersenjata terkait dengan Al-Qaidah-lah yang bertanggung jawab. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad al-Makdissi, kemarin menegaskan bahwa pemerintah akan menyelidiki insiden ini. “Kami telah menyiapkan komite militer dan hukum untuk investigasi pembantaian ini. Hasilnya akan diketahui dalam beberapa hari mendatang,” ujarnya.

Pasukan pemberontak Pembebasan Suriah (FSA) menolak mematuhi gencatan senjata hingga PBB melakukan intervensi untuk melindungi warga sipil. “Setelah pembantaian ini, kami menyeru para pejuang untuk menyerang pasukan Assad di mana pun berada,” ucap Mustafa Al-Sheikh, petinggi FSA, di laman YouTube, Sabtu lalu.

L LOS ANGELES TIMES | AL-AHRAM | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya