TEMPO.CO, Kairo - Salah seorang pentolan Ikhwanul Muslimin, Jumat, 25 Mei 2012, menyampaikan kabar kepada pers bahwa calon yang diusung dalam pemilihan Presiden Mesir, Rabu, 23 Mei 2012, unggul suara dibandingkan dengan lainnya. "Oleh sebab itu, dia akan maju pada pemilu putaran kedua."
Pemilihan umum kali ini merupakan pesta demokrasi pertama dalam pemilihan Presiden Mesir setelah lebih dari 30 tahun menyusul tumbangnya Presiden Husni Mubarak dalam aksi massa tahun lalu.
Menurut ketentuan KPU Mesir, jika perolehan suara salah seorang calon kurang dari 50 persen, maka pemilihan akan dilakukan kembali pada putaran kedua yang diikuti oleh dua calon peraih suara terbanyak.
"Hasilnya telah jelas bahwa putaran berikutnya di antaranya akan diikuti oleh (Ikhwanul Muslimin) Mohamed Mursi dan Ahmed Shafiq," kata panitia pemilihan kepada Reuters. Komisi Pemilihan Umum Mesir menyatakan kampanye pemilihan presiden putaran kedua dijadwalkan pada 16 dan 17 Juni 2012.
Hasil pemungutan suara belum bisa diumumkan oleh KPU Mesir hingga pekan depan, tetapi lembaga ini mengizinkan perwakilan dari para calon presiden untuk menyaksikan proses penghitungan suara.
Beberapa pejabat Ikhwanul Muslimin yang dihubungi Reuters mengatakan suara yang masuk ke 12.800 tempat pemungutan suara (TPS) dari 13.100 TPS, Mursi memperoleh 25 persen, sedangkan Shafiq mendapatkan 23 persen, disusul oleh Abdel Moneim Abol Fotouh yang meraih 20 persen dan Hamdeen Sabahy, dari kelompok kiri, memperoleh 19 persen.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton memberikan ucapan selamat kepada Mesir yang telah menggelar pemilu presiden, Rabu, 23 Mei 2012, dengan lancar. Menurut dia, pemilu kali ini merupakan "sejarah" bagi Mesir. Amerika Serikat, ia menjelaskan, siap bekerja sama dengan pemerintahan baru di Kairo.
"Kami akan melanjutkan hubungan baik dengan rakyat Mesir sebagaimana yang mereka harapkan ketika berhasil menumbangkan pemerintahan Husni Mubarak untuk membangun negeri yang lebih demokratis berdasarkan tata nilai, tradisi, penghormatan pada hak asasi manusia, serta menghargai aspirasi demi kehidupan yang lebih baik," demikian pernyataan Clinton seperti dikutip media.
REUTERS | AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya