TEMPO.CO, Rangoon--Pemimpin pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi akan memulai perjalanan bersejarah ke beberapa negara mulai pekan depan. Beliau akan berpidato dalam Forum Ekonomi Dunia untuk Asia Timur di Bangkok pada 30 Mei hingga 1 Juni mendatang, kata juru bicara partai oposisi Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Nyan Win, kemarin. Presiden Thein Sein dilaporkan juga akan menghadiri acara tersebut.
Pasca-reformasi politik yang digelar rezim Thein Sein, Suu Kyi bebas dari tahanan rumah setelah tujuh tahun terakhir, pada 2010. Partainya berhasil merebut 43 kursi dalam pemilu sela yang digelar 1 April lalu. Ia juga dapat kembali bepergian ke luar negeri setelah paspornya dikembalikan sejak 24 tahun terakhir.
Setelah meninggalkan Bangkok, Suu Kyi dijadwalkan menghadiri konferensi Badan Dunia untuk Tenaga Kerja (ILO) di Jenewa pada 14 Juni. Dua hari berselang, ia akan membacakan pidatonya yang tertunda di Oslo. Pidato kehormatan ini seharusnya ia bawakan pada 1991 dalam anugerah Nobel Perdamaian. Saat itu, Suu Kyi diwakili oleh almarhum suaminya Michael Aris-wafat pada 1999- dan kedua anak lelakinya.
Suu Kyi akan meneruskan perjalanan menuju tanah air sang suami tercinta, Inggris. Selain menemui kedua anaknya yang tinggal di sana, perempuan 66 tahun tersebut akan membawakan pidato bersejarah di hadapan anggota parlemen Inggris pada 21 Juni. Sebuah kesempatan langka bagi warga negara asing.
CHANNEL NEWS ASIA | CNN | THE IRRAWADDY | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita terkait
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam
29 Januari 2021
Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi
Baca SelengkapnyaInvestigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya
10 Februari 2018
Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.
Baca SelengkapnyaMiliter Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku
27 September 2017
Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.
Baca SelengkapnyaDewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya
26 September 2017
Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.
Baca SelengkapnyaMyanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine
26 September 2017
Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.
Baca SelengkapnyaPengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida
25 September 2017
Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.
Baca SelengkapnyaBangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar
23 September 2017
Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.
Baca SelengkapnyaWarga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar
6 September 2017
Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.
Baca SelengkapnyaJet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan
5 September 2017
Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.
Baca SelengkapnyaBentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi
27 Agustus 2017
ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.
Baca Selengkapnya