Perjalanan Bersejarah Suu Kyi Segera Dimulai

Reporter

Editor

Jumat, 25 Mei 2012 04:32 WIB

Aung San Suu Kyi. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Rangoon--Pemimpin pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi akan memulai perjalanan bersejarah ke beberapa negara mulai pekan depan. Beliau akan berpidato dalam Forum Ekonomi Dunia untuk Asia Timur di Bangkok pada 30 Mei hingga 1 Juni mendatang, kata juru bicara partai oposisi Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Nyan Win, kemarin. Presiden Thein Sein dilaporkan juga akan menghadiri acara tersebut.

Pasca-reformasi politik yang digelar rezim Thein Sein, Suu Kyi bebas dari tahanan rumah setelah tujuh tahun terakhir, pada 2010. Partainya berhasil merebut 43 kursi dalam pemilu sela yang digelar 1 April lalu. Ia juga dapat kembali bepergian ke luar negeri setelah paspornya dikembalikan sejak 24 tahun terakhir.

Setelah meninggalkan Bangkok, Suu Kyi dijadwalkan menghadiri konferensi Badan Dunia untuk Tenaga Kerja (ILO) di Jenewa pada 14 Juni. Dua hari berselang, ia akan membacakan pidatonya yang tertunda di Oslo. Pidato kehormatan ini seharusnya ia bawakan pada 1991 dalam anugerah Nobel Perdamaian. Saat itu, Suu Kyi diwakili oleh almarhum suaminya Michael Aris-wafat pada 1999- dan kedua anak lelakinya.

Suu Kyi akan meneruskan perjalanan menuju tanah air sang suami tercinta, Inggris. Selain menemui kedua anaknya yang tinggal di sana, perempuan 66 tahun tersebut akan membawakan pidato bersejarah di hadapan anggota parlemen Inggris pada 21 Juni. Sebuah kesempatan langka bagi warga negara asing.

CHANNEL NEWS ASIA | CNN | THE IRRAWADDY | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya