TEMPO.CO , New York - Penyebab kematian Mary Kennedy, istri Robert Kennedy Jr, terkuak. Berdasar hasil otopsi, ia meninggal dunia karena sesak napas akibat gantung diri.
Mary Richardson Kennedy, 52 tahun, ditemukan tewas, Rabu, di sebuah gudang di belakang rumahnya. Ibu dari empat anak-anak, yang tertua 17 tahun dan termuda 11 tahun, ini lama berjuang melepaskan diri dari ketergantungan pada alkohol. Ahli forensik akan melakukan tes darah lebih lanjut untuk menentukan apakah dia mabuk sesaat sebelum gantung diri.
Mary menikahi kemenakan mantan Presiden John F. Kennedy pada 1994. Keduanya pisah rumah sejak dua tahun lalu. Mei 2010 ia mengajukan perceraian, dan di bulan yang sama dia ditangkap polisi karena mengemudi dalam keadaan mabuk.
Keluarga merencanakan pemakaman di Bedford. Namun ada yang menyebut dia bakal dimakamkan di pemakaman di Hyannisport, di makam keluarga Kennedy. Keluarganya dan keluarga Kennedy dikabarkan mengadakan upacara perkabungan terpisah.
Sejak berpisah, suaminya yang lebih dikenal dengan nama Bobby Kennedy lebih banyak tinggal di California. Ia diketahui mengencani artis Cheryl Hines.
Seorang tetangganya menyatakan Mary tampak murung beberapa hari ini. "Dia seperti seorang yang kesepian," katanya.
Kematiannya menjadi kehilangan besar bagi keluarga dan teman-temannya. "Dia teman baik saya," kata adik iparnya, Kerry Kennedy, yang memperkenalkan Mary dengan kakaknya. "Seluruh keluarga kami hancur atas kepergiannya."
Petugas polisi menemukan mayatnya menggantung di gudang rumahnya, Rabu, pukul 13.30. Suaminya tiba di rumah duka pada malam harinya, tapi tidak mengatakan apa pun kepada wartawan.
TRIP B | NEW YORK TIMES
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya