TEMPO.CO, Singapura - Para pramugari Singapore Airlines (SIA) kini bisa lebih lama lagi mengenakan seragam kebaya kebanggaan mereka. Setelah lebih dari setahun terlibat perselisihan dengan intervensi Departemen Tenaga Kerja, Singapore Airlines dan serikat yang mewakili awak kabin telah sepakat untuk menambahkan hingga tiga tahun masa kerja awak kabin.
Kesepakatan antara operator dan Singapore Airlines Staf Union (Siasu) itu ditandatangani Rabu.
Dalam kesepakatan itu, pramugari yang telah bergabung dengan SIA sebelum 2004, dapat dikontrak untuk bekerja lebih lama. Jika sebelumnya hanya sampai usia 60 tahun, maka kini bisa hingga 62 tahun.
Presiden Siasu, Tony Sim, mengatakan kepada The Straits Times bahwa ini adalah "kemenangan penting".
Konsekuensi perpanjangan usia pensiun adalah bertambah lamanya seorang pramugari mengenakan seragam warna tertentu. Ia memerinci skema baru masa kerja bagi pramugari aktif di udara. Jika pramugari berkebaya biru sebelumnya hanya untuk yang baru masuk (usia 17 tahun), kini sampai 20 tahun.
Pimpinan pramugari, yang disimbolkan dengan seragam kebaya batik warna hijau, yang sebelumnya hanya bisa dikenakan jika sudah berusia 23 tahun, kini sampai 25 tahun.
Sedangkan kepala pramugari dalam penerbangan atau penyelia yang disimbolkan dengan kebaya merah atau ungu, yang sebelumnya 28 tahun, sekarang menjadi 30 tahun.
TRIP B
Berita terkait
Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya
24 Oktober 2017
Singapura terus membatasi jumlah mobil pribadi dan sepeda motor yang melintas di jalan raya.
Baca SelengkapnyaPengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai
15 September 2017
Tetangga Halimah Yacob mengaku senang memiliki tetangga seorang Presiden Singapura.
Baca SelengkapnyaHalimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee
13 September 2017
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, melalui akun Facebooknya mengucapkan selamat kepada Halimah Yacob, presiden terpilih.
Baca SelengkapnyaSingapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian
5 April 2017
Pemerintah Singapura mendeportasi seorang khatib salat Jumat asal India yang menyebarkan kebencian terhadap umat Kristen dan Yahudi saat khotbah.
Baca SelengkapnyaKhatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf
3 April 2017
Khatib Jumat di satu masjid di Singapura, Nalla Mohamed Abdul Jameel bayar denda Rp 38,1 juta dan minta maaf atas kotbahnya menyuarakan permusuhan.
Baca SelengkapnyaSingapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup
21 Maret 2017
Singapura menyalip Silicon Valley untuk iklim terbaik bagi pengembangan bakat startup. Ini hasil survei Startup Genome terbaru.
Baca SelengkapnyaSingapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern
3 Maret 2017
Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) akan segera membangun pusat latihan militer modern di dalam negeri guna menunjang kemampuan pertahanan negara itu.
Baca SelengkapnyaRibuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar
3 Maret 2017
Sudah 11.300 ayah di Singapura mengajukan diri mengikuti program cuti merawat anak dengan mendapat tunjangan pemerintah.
Baca SelengkapnyaDua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura
2 Februari 2017
Dua pria warga Bangladesh ditangkap setelah berenang memasuki wilayah Singapura.
Baca SelengkapnyaWow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa
9 Desember 2016
Presiden perusahaan Martial Art Evolve menghadiahi semua karyawannya liburan mewah ke Maladewa sebagai ucapan terima kasihnya di akhir tahun ini.
Baca Selengkapnya