Mengulik Cerita Mantan Pacar Obama  

Reporter

Editor

Sabtu, 5 Mei 2012 05:15 WIB

Barack Obama dan Genevieve Cook sewaktu muda. eurweb.com

TEMPO.CO, Washington - Layaknya lelaki muda, Presiden Barack Obama pun pernah menjalin cinta dengan beberapa gadis. Itu sebelum ia menjatuhkan pilihan pada Michelle, sang istri tercinta.

Salah satu kisah cinta yang bakal segera terungkap adalah hubungannya dengan seorang putri diplomat Australia, Genevieve Cook. Mereka bertemu dalam pesta Natal, saat Obama baru kelar kuliah dari Universitas Columbia di New York pada 1983.

Pertemuan keduanya terekam dalam buku harian rahasia Genevieve yang ditemukan wartawan Washington Post, David Maraniss. Kisah kasih mereka pun diangkat ke dalam buku biografi berjudul Barack Obama: The Story.

Cuplikan kisah dalam buku itu dimuat oleh majalah Vanity Fair, Rabu lalu. Kenangan Genevieve tentang kisah cinta mereka menarik: mulai yang biasa saja hingga yang kontroversial. Ia, misalnya, mengingat Obama yang suka menulis teka teki silang setiap Ahad. Mereka memang sempat tinggal bersama sebelum akhirnya berpisah pada Mei 1985.

Obama, yang saat itu baru berusia 22 tahun, dikenang Genevieve sebagai sosok yang baik tapi berjarak. “Barack masih memikatku. Tapi, di balik semua hubungan kami, ia tak tergapai. Sangat terjaga dan terkontrol,” tulis Genevieve.

Selain Genevieve, Maraniss berhasil menemui Alex McNear. Alex adalah kekasih Obama saat masih duduk di Occidental College, Chicago, sebelum pindah ke Columbia. Mereka menjalin hubungan jarak jauh melalui surat pada 1982. Sebagian besar surat keduanya lebih banyak bercorak literatur ketimbang romantis.

Genevieve sendiri muncul dalam buku Obama, Dreams from My Father. Obama menceritakan kekasih kulit putih yang ia temui di New York, meski tak disebutkan namanya. Obama bertutur bahwa perpisahan mereka karena, “Dia tak bisa menjadi orang kulit hitam,” tulis Obama. Saat ditemui Maraniss, Obama mengaku kekasih perempuan dalam bukunya merupakan gabungan dari beberapa kekasih. “Saya tak bisa menyebut nama mereka karena saya menghormati mereka.”

NEW YORK TIMES | WASHINGTON POST | SITA PLANASARI A

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya