TEMPO.CO , Kuala Lumpur: Polisi Malaysia, dengan bantuan helikopter, telah menutup lokasi pusat unjuk rasa besar-besaran hari ini di Dataran Merdeka. Polisi ingin mencegah unjuk rasa yang dilakukan oleh Gerakan Bersih 3.0, yang menyuarakan agar pelaksanaan pemilu pada April 2013 berjalan bebas dan adil.
Penutupan area Dataran Merdeka dilakukan karena polisi khawatir puluhan ribu orang yang berada di jalan-jalan di ibu kota akan memunculkan aksi kekerasan.
Pengunjuk rasa Bersih 3.0 akan menggelar aksi duduk di lokasi pertama rakyat Malaysia mengangkat bendera nasional pada 1957 untuk menandai kemerdekaan dari Inggris.
Mereka juga akan menggelar demo di enam lokasi lainnya, yaitu Masjid India, Masjid Negara, Dataran Gajah di Brickfields, Jalan Sultan, KLCC, dan Pasar Seni.
Kepala polisi Kuala Lumpur, Deputi Komisaris Datuk Mohamad Salleh, mengatakan telah mengizinkan pertemuan Bersih 3.0 di sejumlah lokasi, kecuali di Dataran Merdeka. Jika melanggar aturan, mereka akan ditangkap. Perintah ini akan berlaku mulai dinihari ini hingga 1 Mei mendatang.
"Jika pemerintah dengan kekerasan, itu akan menunjukkan kepada dunia bagaimana negara ini dijalankan oleh pemerintahan Najib," kata anggota panitia gerakan, Wong Chin Huat.
Bersih muncul sebagai kelompok penekan pemerintahan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Rajak, yang mulai menjabat pada 2009 serta berjanji melakukan reformasi politik dan ekonomi.
Parlemen Malaysia menyetujui serangkaian langkah-langkah reformasi pemilu bulan ini. Namun oposisi mengatakan langkah itu tidak mengatasi masalah utama kecurangan pemilu. Menurut mereka, langkah reformasi tersebut hanya akal-akalan dan bagian keputusan dari koalisi Barisan Nasional yang berkuasa sejak kemerdekaan.
Harian lokal mengutip penjelasan Nizar, yang juga anggota parlemen Pasir Panjang, bahwa ada pertemuan antara Najib dan perwira militer senior dari angkatan darat, laut, dan udara untuk membahas pemilihan nanti. Selama ceramah di Taman Desa Pakatan di Pengkalan, Perak, Nizar mengatakan Najib telah meminta petugas "mengakali" jika Barisan Nasional kalah dalam pemilu. Namun pihak berwenang pemerintah Malaysia membantahnya.
ASIAONE | MALAYSIA INSIDER | EKO ARI
Berita terkait
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak
6 September 2017
Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.
Baca SelengkapnyaHarapan Oposisi Jiran
23 Agustus 2017
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
Baca SelengkapnyaWakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad
14 Agustus 2017
Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
14 Agustus 2017
Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah
21 Juli 2017
Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan
28 Mei 2017
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.
Baca SelengkapnyaBersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar
21 Mei 2017
Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.
Baca SelengkapnyaDuh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia
17 Mei 2017
Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.
Baca SelengkapnyaMuslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
11 Mei 2017
Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara
10 Mei 2017
Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.
Baca Selengkapnya