Senjata Pamungkas Pyongyang Bisa Serang Amerika

Reporter

Editor

Kamis, 26 April 2012 03:55 WIB

Kendaraan militer Korea Utara melintas saat parade militer di alun-alun Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara untuk merayakan 100 tahun kelahiran pendiri Korea Utara Kim Il Sung, Minggu (15/4). AP/Ng Han Guan

TEMPO.CO, PYONGYANG:-- Korea Utara memiliki "senjata-senjata pamungkas modern" yang mampu menghancurkan persenjataan Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Demikian dikemukakan Kepala Staf Umum militer Korea Utara Laksamana Muda Ri Yong-Ho, Rabu 25 April 2012, sembari mengulang ancaman perang terhadap Korea Selatan. Dia sesumbar akan “memotong leher” mereka yang tampaknya menggoyang kepemimpinan Pyongyang.

Ri, dalam pidato menandai Hari Angkatan Bersenjata, menyampaikan penghargaan kepada ayah Jong-un, mendiang pemimpin tertinggi Kom Jong-il, dengan penguatan militer yang berkekuatan 1,2 juta tentara di negeri senjata nuklir itu.

Pernyataan itu di tengah spekulasi di luar negeri soal arsenal rudal dan ambisi-ambisi nuklir negeri tertutup tersebut. Dia juga menyanjung pemimpin baru, Kim Jong-un, yang diyakini berusia akhir 20-an, sebagai seorang "ahli strategi militer" yang telah memberi arah angkatan bersenjata untuk bertahun-tahun.

"Angkatan Bersenjata Rakyat Korea dilengkapi dengan senjata-senjata pamungkas modern... yang bisa mengalahkan imperialis (Amerika Serikat) dalam sekali pukul," kata Ri di depan pejabat partai dan militer.

Pertemuan yang dihadiri Kim Jong-un itu digelar menandai perayaan 80 tahun pendirian angkatan bersenjata Korea Utara. Jurnalis Associated Press adalah salah satu kantor berita asing yang berbasis di Pyongyang yang dibolehkan mengamati pertemuan tertutup pada 25 April di House of Culture. Namun Ri tidak memberi detail lebih jauh soal senjata pamungkas itu.

Di Seoul, Christopher Hill, yang pernah menjadi kepala negosiator Amerika dalam perundingan enam pihak menghentikan senjata nuklir Korea Utara, menyeru para pemimpin top Cina untuk menebar pengaruhnya ke Korea Utara buat mencegah tes itu.

Pyongyang sebelumnya gagal meluncurkan roket jarak jauh pada 2006 dan 2009, yang diikuti tes-tes nuklir dari bahan plutonium. "Saya kira benar untuk dicemaskan bahwa tes nuklir berikutnya akan sangat berbeda dan lebih besar ketimbang tes-tes nuklir sebelumnya," kata Hill kepada kantor berita Yonhap kemarin.

AP | USA TODAY | YONHAP NEWS AGENCY | DWI ARJANTO

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya