TEMPO.CO, Washington - Secret Service telah melucuti 11 agen yang terkait skandal prostitusi di Kolombia. Selain senjata mereka diambil, mereka juga tak berhak lagi mengenakan lencana. "Mereka akan tetap berada dalam pengawasan sambil menunggu hasil penyelidikan," kata agen khusus, Edwin Donovan, melalui telepon.
Para agen telah ditempatkan pada daftar "tidak diakui" yang membuat mereka tak memiliki akses pada fasilitas Secret Service dan identifikasi tugas mereka berubah. "Para agen itu juga untuk sementara dibebastugaskan," kata Donovan.
Penyelidikan bisa mengarah pada agen yang dibebaskan dapat dikembalikan ke status mereka sepenuhnya. Namun, seorang pejabat penegak hukum mengatakan mereka juga bisa dipecat atau bahkan menghadapi tuduhan kriminal.
Di tengah kehidupan para agen Secret Service, diduga menyewa PSK adalah hal biasa. Dan Emmett, bekas agen Secret Service, mengatakan banyak kejadian yang dialami oleh para agen tak pernah muncul di permukaan. Segala bentuk kejadian sangat ditutup rapat.
"Sejak dibentuknya Divisi Perlindungan Presiden (Secret Service) pada 1902, Presiden AS telah melakukan beribu-ribu kali perjalanan ke seluruh dunia. Sekarang, untuk pertama kalinya sesuatu terjadi seperti ini," kata Emmet yang berkarier selama 21 tahun mengawal orang nomor satu di AS itu.
TRIP B | AP
Berita lain:
Pengawal Obama Sewa PSK di Ruang Temu Presiden
Skandal Seks Pengawal Obama Terancam Meluas
Cekcok Soal Kuba di KTT Amerika
Obama 'Marah' Jika Skandal Jajan PSK Terbukti
Kasus Secret Service AS 'Jajan' Bukan yang Pertama
Ini Penyebab Kasus 'Jajan' Pengawal Obama Terkuak
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya