TEMPO.CO , Kuala Lumpur -Sebuah kelompok aktivis berpengaruh Malaysia mengumumkan Rabu, 4 April, akan menggelar protes akbar seluruh negeri bulan ini. Tak pelak, upaya itu memicu risiko perlawanan politik terbaru di saat Malaysisa bersiap menggelar pemilu terpanas tahun ini.
Protes terakhir yang digalang kelompok Bersih pada Juli tahun lalu menjadi pukulan buat Perdana Menteri Najib Razak, mendesaknya berjanji melakukan reformasi sistem pemilihan yang dikatakan kalangan oposisi menguntungkan koalisi Barisan Nasional (BN) yang berkuasa sejak lama.
Koalisi, yang memegang kekuasaan sejak Malaysia merdeka pada 1957, diperkirakan memenangi pemilu. Tapi Najib bisa kehilangan kursinya jika oposisi mampu membangun keuntungan mengoyak dua pertiga mayoritas koalisi di parlemen untuk pertamakalinya.
Para pemimpin gerakan Bersih mengumumkan rencana demonstrasi berupa "aksi duduk-duduk" pada 28 April mendatang mengecam persetujuan parlemen atas proposal reformasi pekan ini yang mereka sebut gagal menjamin pemilu yang adil.
Bersih memang menyambut beberapa pasal dalam proposal itu, tetapi mengatakan hal itu tidak cukup memangani kecurangan pemilu atau menjami bahwa reformasi akan diberlakukan sebelum pemilu.
Najib pernah menyerukan pemilu digelar April 2013, tetapi secara luas diperkirakan dilakukan sebelum waktu itu, kemungkinan pada Juni mendatang. "Isu kecurangan berlanjut terus. Itu harus dihentikan," kata Wakil Pemimpin Bersih, Ambiga Sreenevasan di Kuala Lumpur. Dia salah satu dari lebih 1000 demonstran yang ditangkap pada protes besar Juli tahun lalu.
Reuters | Dwi Arjanto
Berita terkait
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak
6 September 2017
Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.
Baca SelengkapnyaHarapan Oposisi Jiran
23 Agustus 2017
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
Baca SelengkapnyaWakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad
14 Agustus 2017
Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
14 Agustus 2017
Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah
21 Juli 2017
Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan
28 Mei 2017
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.
Baca SelengkapnyaBersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar
21 Mei 2017
Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.
Baca SelengkapnyaDuh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia
17 Mei 2017
Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.
Baca SelengkapnyaMuslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
11 Mei 2017
Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara
10 Mei 2017
Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.
Baca Selengkapnya