TEMPO.CO, New Delhi-- Amerika Serikat mengumumkan akan memberikan uang sebesar US$ 10 juta atau Rp 91,4 miliar bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi untuk penangkapan Hafiz Saeed. Seperti dilansir harian Times of India, Selasa 3 April 2012, pengumuman ini disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Wendy Sherman dalam kunjungan ke India.
Warga Pakistan itu dituduh menjadi otak serangan teroris di Mumbai, India, pada November 2008 yang menewaskan 160 orang, enam di antaranya warga Amerika. Saaed adalah kepala sekaligus pendiri kelompok milisi bersenjata Lashkar-e-Taiba pada 1990-an. Pembentukan laskar ini dengan restu Pakistan untuk membebaskan wilayah muslim Kashmir dari India. Kelompok ini dilarang di Pakistan pada 2002 atas desakan Amerika.
India menyambut gembira pengumuman ini. "Kami menyambut baik inisiatif Amerika. Ini merupakan peringatan bagi Lashkar-e-Taiba dan anggotanya bahwa masyarakat internasional bersatu melawan teroris," kata Menteri Luar Negeri India S.M. Krishna. Selain Saeed, Amerika menawarkan US$ 2 juta atau Rp 18 miliar untuk Wakil Pemimpin Lashkar-e-Taiba, Hafiz Abdul Rahman Makki.
Adapun analis Pusat Penelitian Kebijakan New Delhi, Brahma Chellaney, mengungkapkan, inisiatif ini merupakan bentuk kekesalan Washington terhadap Pakistan dalam persoalan Saeed. Pakistan sempat menahan Saeed dalam tahanan rumah selama sebulan pasca-serangan Mumbai. Namun ia dibebaskan pada 2009 dan Mahkamah Agung Pakistan membebaskan Saeed karena kurang bukti.
AP | WALL STREET JOURNAL | IBN LIVE | SITA PLANASARI A
Berita terkait
Pengadilan India Jatuhkan Hukuman Mati pada 38 Terdakwa Kasus Bom 2008
18 Februari 2022
Pengadilan di India menjatuhkan hukuman mati pada 38 terdakwa dan 11 lainnya dihukum seumur hidup dalam kasus bom 2008 yang menewaskan 50 orang.
Baca SelengkapnyaLedakan Bom Kecil Terjadi di Dekat Kedutaan Besar Israel di India
29 Januari 2021
Polisi Delhi mengatakan ledakan bom kecil di dekat Kedutaan Besar Israel dipicu bom rakitan intensitas rendah tanpa ada korban luka atau tewas.
Baca SelengkapnyaPA 212 akan Kembali Unjuk Rasa di Kedutaan India
7 Maret 2020
PA 212 akan kembali berunjuk rasa di Kedutaan Besar India.
Baca SelengkapnyaIndia Hukum Mati Otak Serangan Mumbai 1993
30 Juli 2015
Eksekusi dilakukan setelah Presiden India menolak permohonan grasinya.
Baca SelengkapnyaKepolisian India Buru Pelaku Ledakan Bom
22 Februari 2013
Perdana Menteri India mengancam akan menjatuhkan hukuman berat bagi pelaku ledakan.
Baca SelengkapnyaLedakan Bom India 14 Tewas, 119 Luka
22 Februari 2013
Belum ada yagn mengaku bertanggung jawab, petugas terus melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaBom Meledak di Pune, India, 8 Tewas
14 Februari 2010
Ini merupakan ledakan terbesar setelah serangan teroris di Mumbai tahun 2008 lalu.
Baca SelengkapnyaPenyerang Mumbai Siap Hadapi Tiang Gantungan
22 Juli 2009
"Jika saya digantung karena masalah ini, saya tidak sedih. Saya tidak minta ampunan dari pengadilan. Saya memahami implikasi saya menerima ini sebagai kejahatan," kata Ajmal Kasab.
Baca SelengkapnyaLima Bulan, 7 Mayat Tersangka Teroris Mumbai Diabaikan
18 April 2009
Sikap warga muslin di India terbelah. Ada yang minta dimakamkan. Tapi Dewan Muslim India menolak menguburkan mereka karena telah merusak citra Islam.
Baca SelengkapnyaIndia Serahkan Bukti Serangan Mumbai ke Pakistan
5 Januari 2009
Menteri Luar Negeri India Pranab Mukherjee mengatakan India hari Senin menyerahkan ke Pakistan bukti keterkaitan negara itu dengan militan Islam yang menyerang Mumbai bulan November lalu.
Baca Selengkapnya