Penyandang Dana Kampanye Obama Bermasalah

Reporter

Editor

Selasa, 3 April 2012 05:27 WIB

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)

TEMPO.CO , NEW YORK:- Pendonor utama Presiden Barack Obama, Abake Assongba, dituduh menipu seorang pengusaha dengan menyamar sebagai pejabat bank untuk mengelabui korbannya. Berdasarkan catatan Federal, Assongba telah menyumbangkan lebih dari US$ 50 ribu, setara Rp 450 juta dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun ini.



Sebelumnya, seorang pengusaha Swiss menggugat Assongba di Pengadilan Florida. Ia menuding Assongba telah mengambil uang dari rekeningnya melalui surat elektronik. Pengusaha Klaus Pusch juga menjadi korban penipuan Assongba.



Ia menggunakan uang hasil penipuan itu untuk membeli properti dan membangun di kawasan peternakan kuda, Florida. Kerugian yang diderita mencapai US$ 650 ribu atau setara Rp 5,8 miliar. Proses pengadilan masih berjalan.



Pengacara Assongba, Steven Bullock, menolak memberikan komentar tentang kelakuan kliennya itu.



Assongba juga tercatat menunggak biaya sewa apartemen milik Haley Davey di Brooklyn. Ia tinggal di apartemen itu sejak 2001 hingga 2004. Assongba sering terlambat membayar dan akhirnya pindah setelah tak mampu bayar tagihan selama lima bulan senilai US$ 10 ribu atau Rp 90 juta.



Advertising
Advertising

Bersama suaminya, Anthony J.W. DeRosa, ia mendirikan Yayasan Abake yang mengelola donasi amal pada 2007. Dalam situs web, ia menyatakan telah membangun sekolah dan kampanye kemanusiaan di Benin, negara kecil di Afrika. Setelah ditelusuri, kantor Yayasan itu telah lama ditutup.



Assongba telah memberikan US$ 70 ribu untuk calon Demokrat dalam beberapa tahun terakhir. Ia menyumbangkan US$ 35 ribu untuk komite penggalangan dana bersama antara Obama dan Partai Demokrat, serta US$ 15 ribu untuk Komite Nasional Demokrat. Dia juga berkontribusi saat kampanye presiden Hillary Clinton pada 2008.



Partai Demokrat dan Obama memiliki 440 bundler atau penggalang dana untuk kampanye pemilihan presiden 2012. Tim kampanye Obama menyatakan lebih dari 1,3 juta orang Amerika telah menyumbang untuk kampanye. Tim kampanye Obama mengaku kesulitan untuk mengecek setiap donatur, tapi hanya bisa mengecek melalui penggalang dana.



Tim telah memaparkan data tentang penggalang dana ke publik. "Kami akan terus-menerus meninjau setiap kontribusi yang bermasalah," kata juru bicara kampanye, Ben LaBolt.



Tim kampanye Obama pernah mengembalikan donasi US$ 200 ribu (Rp 1,8 miliar) dari kerabat raja kasino Meksiko. Kabar ini muncul setelah koran New York Times menyebutkan dana kampanye masuk melalui jalur saudara Juan Jose Rojas Cardona. Kementerian Luar Negeri menyatakan Cardona diduga mendalangi pembunuhan pesaing bisnis dan menyalurkan US$ 5 juta sumbangan kampanye ilegal untuk politikus Meksiko.

REUTERS | WASHINGTON POST | EKO ARI

Berita terkait

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

12 Februari 2024

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.

Baca Selengkapnya

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

26 Mei 2023

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

23 Mei 2023

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika

Baca Selengkapnya

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

19 April 2023

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun

Baca Selengkapnya

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

30 November 2022

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

27 November 2022

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

8 November 2022

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden

Baca Selengkapnya

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

7 November 2022

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.

Baca Selengkapnya

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

5 November 2022

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Perolehan Suara Joe Biden Lewati Rekor Obama

5 November 2020

Perolehan Suara Joe Biden Lewati Rekor Obama

Meski penghitungan suara Pemilu AS masih berlangsung, Joe Biden telah mengantongi lebih dari 70 juta suara.

Baca Selengkapnya