TEMPO.CO, Washington - Kandidat Presiden Partai Republik, Mitt Romney, dinilai cetek wawasannya terkait hubungan luar negeri AS. Tak main-main, yang melontarkan penyataan itu adalah Wakil Presiden Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Dalam wawancara terpisah, Wakil Presiden Joe Biden dan Menlu Hillary Clinton menyebut Romney ketinggalan zaman. Ia disebut terjebak pada zaman Perang Dingin dan menyadari kepentingan strategis AS dan Rusia terhadap Iran, Afghanistan, dan pasokan minyak dunia.
Pekan lalu Romney mengkritik Obama terkait pembicaraannya dengan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, bahwa ia akan "lebih fleksibel" untuk berurusan dengan isu perdebatan pertahanan rudal setelah pemilihan umum 6 November di AS. Romney menyatakan kewaspadaannya bahwa Obama telah menawarkan jaminan ke Rusia yang ia sebut sebagai "musuh geopolitik kita yang nomor satu."
Biden dan Clinton membidik pengalaman terbatas Romney pada isu-isu hubungan luar negeri. "Dia bertindak seperti dia pikir kita masih dalam posisi Perang Dingin dan Rusia masih musuh utama kita. Saya tidak tahu kemana saja dia selama ini?" ujar Biden dalam wawancara dengan CBS.
"Ini bukan tahun 1956," kata Biden. "Kita memiliki perbedaan pendapat dengan Rusia, tapi mereka bersatu dengan kita dalam soal Iran. Salah satu dari hal itu hanya dua cara kita memasok logistik ke Afghanistan untuk pasukan kita adalah melalui Rusia. Jika ada penutupan (pengiriman) minyak dengan cara apapun di Teluk, mereka akan mempertimbangkan untuk meningkatkan pasokan minyak mereka ke Eropa."
Sementara itu, Clinton mengatakan kepada CNN bahwa Romney harus lebih realistis tentang hubungan AS-Rusia. "Saya pikir ada baiknya untuk melihat ke belakang dan bersikap realistis untuk menyatakan kita setuju atau kita tidak setuju," katanya dalam sebuah wawancara saat berkunjung ke Turki.
Kampanye Romney meningkatkan kritik Republik bahwa presiden yang terlalu terbuka untuk konsesi ke Moskow. "Pemerintah telah memberikan konsesi demi konsesi kepada pemerintah Rusia dan menerima halangan lebih pada isu-isu utama keamanan nasional sebagai imbal baliknya. Bisakah kita berharap lebih "fleksibilitas" jika Presiden Obama terpilih kembali?" kata direktur tim kebijakan Romney, Lanhee Chen.
TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya