TEMPO.CO , Yangoon: Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) meyakini pemimpin gerakan demokrasi Aung San Suu Kyi memenangi pemilihan sela parlemen Myanmar, yang berlangsung kemarin. "Daw Aung San Suu Kyi menang," ujar petinggi NLD Ahad 1 April 2012 kemarin malam.
Suu Kyi, 66 tahun, kata dia, menang di daerah pemilihan di Kahwmu, barat daya Kota Yangoon. Meski belum ada pernyataan resmi dari Komisi Pemilihan Persatuan Myanmar, hasil penghitungan sementara menunjukkan Suu Kyi dan NLD, partai yang didirikan oleh Suu Kyi, meraih kemenangan besar.
"Sejauh ini saya dan teman saya sudah mengecek, hampir setiap orang yang kami tanya mengatakan memilih Bibi Suu (panggilan akrab Aung San Suu Kyi)," kata Ko Myint Aung, 27 tahun, pemilik toko di Kawhmu.
NLD bertarung dengan 17 partai lain untuk mengisi 45 kursi yang lowong di parlemen. NLD sejak awal yakin akan meraih 44 kursi.
Suu Kyi memberikan suara di Kota Kahwmu sekitar pukul 7 pagi waktu Yangoon kemarin. Setelah itu, ia berkunjung ke beberapa tempat pemungutan suara di sekitar Kahwmu. Sekitar pukul 10.30, ia kembali ke rumahnya.
Presiden Thein Sein memberikan suaranya di daerah pemilihan Zabuthiri, Naypyidaw, ibu kota Myanmar, kemarin pagi. Ia berujar singkat menanggapi pelaksanaan pemilihan. "Semuanya baik."
Kemenangan oposisi akan membawa Suu Kyi untuk pertama kali terlibat dalam pemerintahan setelah dua dekade berjuang menentang rezim diktator.
Partai berkuasa Solidaritas Persatuan dan Pembangunan (USDP) memang menguasai kursi di parlemen. Tapi kemenangan ini akan memberi kesempatan kepada Suu Kyi dan NLD terlibat dalam penyusunan berbagai legislasi di negara itu.
Selain menang di tempat-tempat yang menjadi basis pendukungnya, NLD mengklaim meraih kemenangan di Naypyidaw. NLD diperkirakan memenangi sedikitnya tiga kursi di sini.
IRRAWADDY | MIZZIMA | REUTERS | AP | MARIA RITA
Berita Dunia
Sepasang Bom Meledak di Thailand, 10 Orang Tewas
Bom Tewaskan 9 Orang di Thailand Selatan
Suu Kyi Butuh Suara Pemilih Muda
Pemuda Indonesia di Malaysia Tolak Kenaikan BBM
PM Jepang Bela Hukuman Mati
Berita terkait
Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika
9 April 2019
Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaHentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma
8 September 2018
Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar
Baca Selengkapnya16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma
2 April 2013
Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.
Baca SelengkapnyaPMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya
3 Desember 2012
Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas
17 September 2012
Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.
Baca SelengkapnyaEra Sensor Media di Burma Berakhir
20 Agustus 2012
Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?
Baca SelengkapnyaBantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar
18 Agustus 2012
PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.
Baca SelengkapnyaMenlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya
18 Agustus 2012
Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.
Baca SelengkapnyaAsean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya
18 Agustus 2012
Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.
Baca SelengkapnyaKTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya
29 Juli 2012
Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.
Baca Selengkapnya