TEMPO.CO, Washington - Sebuah bahan pelatihan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat, FBI, bagi para agennya akhirnya ditarik. Mereka mengakui 876 halaman materi itu bersifat ofensif dan tidak akurat kendati sudah digunakan dalam 392 kali presentasi.
"Setiap pelatih diidentifikasi dan diwawancarai oleh tim inspeksi FBI dan tim ditentukan bahwa masalah tersebut terkait kinerja--penilaian buruk atau pelatihan yang tidak memadai--bukan kesengajaan," kata juru bicara FBI, Michael Kortan.
Ia menyatakan, setelah kasus ini, instruktur telah mengikuti konseling dan dalam beberapa kasus ditarik dari posisi pelatihan.
Biro itu belum merilis materi yang dimaksud, tapi senator Demokrat, Dick Durbin dari Illinois, menjelaskannya dalam surat yang meminta Direktur FBI Robert Mueller melakukan beberapa langkah terkait hal itu.
Surat Durbin mengatakan dia ingin FBI untuk menyerahkan materi pelatihan yang menyinggung ke Komite Kehakiman Senat, merilis ke publik materi yang menyimpang, dan meminta instruktur yang bertanggung jawab untuk pelatihan tidak tepat itu tak ditugaskan kembali. Durbin juga ingin biro untuk melakukan kajian analisis intelijen FBI mengenai Islam, Amerika-muslim, dan Arab-Amerika, serta menginginkan kurikulum pelatihan rinci tentang Islam yang telah disetujui oleh para ahli tentang Islam.
Durbin mengatakan dia terganggu karena FBI tidak berencana untuk menghasilkan laporan tertulis hasil penelaahan enam bulan. Dia mengatakan ia ingin para agen yang menerima latihan yang buruk itu untuk tidak dipertahankan.
Kisruh bahan ajar FBI tentang Islam dimulai September lalu setelah Wired.com mempublikasikan laporan yang menyebutkan instruktur FBI mengatakan kepada calon agennya di Virginia bahwa muslim yang taat semakin besar kemungkinannya menjadi pelaku tindak kekerasan.
Juga dalam slide PowerPoint, yang berada di bagian tentang muslim, dikatakan bahwa "dalam keadaan tertentu, FBI memiliki kemampuan untuk menangguhkan hukum dan membatasi kebebasan orang lain".
Kortan menjelaskan bagian yang menyimpang ada 876 halaman dari 160 ribu materi pelatihan. "Kurang dari satu persen dan tidak konsisten dengan nilai-nilai inti FBI," katanya.
TRIP B | AP
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya