TEMPO.CO , Singapura - Di Twitter, @MikeBloomberg memiliki 230 ribu pengikut. Akun resminya di Foursquare terakhir meninggalkan jejak di Kennedy International Airport. Dan halaman Facebook-nya penuh semangat mempromosikan program dan nilai-nilai dari New York City Hall.
Kini, di Singapura, Wali Kota New York pemilik akun, Michael R. Bloomberg, "curhat" tentang susahnya memimpin di era media sosial seperti saat ini. Saat berpidato ketika menerima hadiah untuk keberlanjutan perkotaan Bloomberg berbicara tentang kesulitan memimpin sebuah kota masa depan di tengah budaya politik yang sering berfokus pada opini jangka pendek.
Wali Kota mencatat bahwa teknologi ini kerap menjadi perangkap baru untuk proses yang sudah melelahkan. "Kami memiliki referendum pada setiap hal hampir setiap hari," katanya mengibaratkan. "Dan itu sangat sulit bagi kami untuk mempertahankannya dan mengatakan, 'Tidak, tidak, ini adalah apa yang akan kami lakukan.'"
Kemudian, Bloomberg mencatat bahwa perencanaan jangka panjang perkotaan memerlukan kepemimpinan, keteguhan, dan mampu berkata, "Anda tahu, Anda memilih saya, ini adalah apa yang akan kita lakukan, dan tidak akan melakukan referendum setiap hari untuk setiap hal."
Pada saat yang sama Wali Kota Singapura Kishore Mahbubani mengambil kembali mikrofon. "Saya pikir pemerintah Singapura bersimpati dengan pandangan Anda tentang media sosial," katanya, diikuti tawa hadirin. "Kami memiliki referendum harian yang sama di Singapura."
Namun Bloomberg mencatat beberapa keuntungan media sosial. "Media ini menciptakan kesempatan baik, untuk berbagi informasi dan untuk pemberdayaan warga kota," katanya.
Bloomberg kerap dijuluki wali kota melek teknologi. Tak lama setelah memerintah ia merekrut seorang chief digital officer dan membujuk Cornell untuk membuka kampus teknik di Roosevelt Island. Dia juga sering mempromosikan kotanya sebagai tujuan utama pengembangan bakat di bidang teknologi.
Pemerintahannya tak ragu menggunakan Facebook dan Twitter sebagai alat politik. Aneka kebijakan kerap disosialisasikannya melalui Twitter.
Andrew Rasiej, pendiri Personal Democracy Media, sebuah kelompok yang mempelajari bagaimana teknologi mengubah politik, menyatakan kagum atas keterlibatan Wali Kota dengan media sosial. Namun dia mengatakan dia juga bisa berempati dengan keprihatinan Bloomberg.
"Ia mengungkapkan kesulitan dan tantangan dalam menggunakan media sosial dengan cara yang efektif dalam memerintah," kata Rasiej dalam sebuah wawancara.
TRIP B | NEW YORK TIMES
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya