Australia Pantau Pemilu Timor Leste

Reporter

Editor

Jumat, 16 Maret 2012 10:29 WIB

Kotak-kotak suara sebelum didistribusikan terlihat di kantor komisi pemilu di Dili, Timor Timur, Kamis (15/3). REUTERS/Lirio Da Fonseca

TEMPO.CO, Dili - Australia memantau pemilihan umum presiden di Timor Leste yang dilaksanakan pada Jumat, 17 Maret 2012. Pemilu ini adalah yang kedua sejak kemerdekaan negara tersebut pada 2002.

Para delegasi Australia yang terdiri dari kelompok pemantau sudah di tiba di Dili pada pekan ini. Berbeda dengan pemilu sebelumnya, PBB tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan pemilu ini.

Sebanyak 10 calon maju dalam pemilu, termasuk pemimpin oposisi Fransisco "Lu Olu" Gutteres. Calon lainnya adalah peraih Nobel Perdamaian Jose Ramos-Horta dan mantan Kepala Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Taur Martar Ruak.

Rae Kingsbury, koordinator dari salah satu kelompok pemantau, mengatakan mereka mulai meninjau tempat pemnungutan suara di seluruh penjuru Timor Leste. "Ada 54 warga Australia yang menginvestasikan AUS$ 4.500 hingga AUS$ 5000 atau Rp 43 juta hingga Rp 48 juta," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa dana yang diinvestasikan menghasilkan pemasukan yang tinggi. "Kami tidak pernah membayangkan pemasukan yang kami peroleh akan membuat kami lebih kaya," ujar Kingsbury.

Salah satu sukarelawan Australia di Dili, Michael Maley, telah malang melintang di komisi pemilihan umum Australia selama 30 tahun. Tugas yang pernah dijalankannya adalah membantu PBB menyelenggarakan pemilu pertama Timor Leste pada 2001.

"Saya merasa beruntung bisa bekerja sejak awal dengan para administrator dan mereka mengerjakannya dengan sangat baik," ujar Maley. Ia mengatakan, para pemantau Australia dibutuhkan kiprahnya untuk memantau validitas pemungutan suara.

"Para pemantau sangat mendukung jalannya pemilu dan mereka adalah tim yang signifikan. Kenyataan bahwa PBB tidak lagi terlibat membuat warga Timor bekerja lebih keras dan berupaya memainkan peran yang besar dalam melaksanakan pemilu," ia menjelaskan.

Maley mengatakan kini kondisi Timor Leste jauh lebih tenang dibanding Pemilu 2007. Saat itu kondisi keamanan tidak kondusif karena adanya krisis.

Para calon dalam pemilu kali ini sangat kompetitif dan mereka sepakat dengan rencana PBB yang akan mengakhiri misinya akhir tahun ini. Mereka berharap pemilu berjalan bebas dan adil.

ABC | SATWIKA MOVEMENTI

Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya