Obama: Seluruh Elemen Siap Hentikan Nuklir Iran

Reporter

Editor

Senin, 5 Maret 2012 08:58 WIB

Presiden AS Barack Obama. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Washington - Mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir merupakan kepentingan keamanan nasional Israel dan Amerika Serikat, demikian kata Presiden AS Barack Obama. Ia menyerukan upaya diplomatik perlu dilanjutkan, tetapi juga berjanji bahwa semua opsi--termasuk upaya militer--tetap layak.

"Semua unsur kekuatan Amerika tetap menjadi pilihan untuk menghentikan program nuklir Iran, termasuk upaya militer harus siap untuk kemungkinan apapun," kata Obama saat berbicara di depan grup lobi pro-Israel, American Israel Public Affairs Committee (AIPAC).

Namun, pada saat yang sama, dalam kasus Iran, Obama mengaku ia lebih memilih diplomasi ketimbang perang. Ia mengingatkan, bicara terlalu banyak soal perang dengan Iran hanya akan menguntungkan negara itu karena harga minyak akan terus terdongkrak.

CNN menyebut Obama mulai gerah dengan serangan kubu Republik dan para pejabat Israel terkait sikapnya soal Iran. Pidato Obama ini, kata CNN, dimaksudkan untuk meredakan kekhawatiran Israel dan komunitas Yahudi Amerika bahwa ia tidak memiliki komitmen untuk mendukung serangan Israel.

Presiden menyatakan kebijakannya bukan untuk menahan program nuklir Iran secara keseluruhan, tetapi mencegah Iran membangun persenjataan nuklir. Pada saat yang sama, ia menekankan bahwa Iran "tidak boleh meragukan hak kedaulatan Israel untuk membuat keputusan sendiri tentang apa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan keamanannya."

Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pidato Obama, Netanyahu menyatakan penghargaannya atas posisi Obama bahwa semua opsi ada di meja untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. "Saya juga menghargai fakta bahwa jika Iran sudah memproduksi senjata nuklir, pengucilan bukan lagi pilihan. Dan sama-sama menurut penilaian saya, mungkin yang paling penting dari semua, saya menghargai kenyataan bahwa ia mengatakan bahwa Israel harus dapat mempertahankan diri dengan kemampuan sendiri untuk melawan ancaman apapun," kata Netanyahu.

TRIP B | CNN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya