Korea Utara Diduga Sembunyikan Rahasia Nuklirnya

Reporter

Editor

Sabtu, 3 Maret 2012 05:02 WIB

Delegasi Korsel Wi Sung-lac (kanan) berjabat tangan dengan perwakilan Korut, Ri Yong-ho. AP/Yonhap, Kim Jung-sung

TEMPO.CO , Seol:Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara yang juga negosiator nuklir senior, Ri Yong-ho, dijadwalkan akan berkunjung ke New York, Amerika Serikat. Kedatangan Yong-ho dalam rangka pertemuan keamanan yang digelar Universitas Syracuse.

"Ini kunjungan tidak resmi selama tiga hari, dimulai Rabu pekan depan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, Victoria Nuland, Kamis lalu. Namun, Nuland menambahkan, tidak ada pejabat Amerika yang akan bertemu secara resmi dengan Yong-ho selama kunjungannya.

Kabar ini menambah harapan banyak pihak bahwa Korea Utara mulai melunak sejak kematian Kim Jong-il akhir tahun lalu. Tapi Korea Selatan menuding negeri jirannya itu masih memiliki banyak lokasi pengayaan uranium selain reaktor Yongbyon.

"Reaktor Yongbyon maket belaka," kata seorang pejabat Korea Selatan yang enggan disebutkan namanya. Korea Selatan mendesak agar fasilitas rahasia tersebut juga harus diperiksa oleh Badan Atom Internasional.

Apalagi kesepakatan moratorium nuklir antara Korea Utara dan Amerika ternyata ditanggapi dingin oleh warga Korea Utara. "Saya sudah mendengar kabar itu, tapi tidak terlalu gembira," kata Jong Yun-hui kepada AP di Pyongyang. Perempuan 43 tahun tersebut pesimistis perjanjian ini akan berjalan lancar. "Saya sudah tidak percaya kepada Amerika," ujarnya.

Situasi serupa dijumpai di Amerika Serikat. Pemimpin Angkatan Bersenjata Amerika di Pasifik, Admiral Robert Willard, mengaku dirinya berharap Korea Utara akan menepati janjinya mengakhiri program pembuatan senjata nuklir. Tapi ia menegaskan tidak terlalu optimistis. "Kami tidak melihat banyak perubahan di masa lalu," ucap Willard kepada anggota Kongres di Washington.

Dalam perjanjian yang diteken Rabu lalu, Korea Utara sepakat menghentikan sementara program pengayaan uraniumnya. Mereka juga bersedia menerima kehadiran inspektur nuklir Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sempat ditolak pada 2009.

Sebagai penggantinya, pemerintah Amerika menjanjikan 240 ribu ton bahan pangan, terutama bagi anak-anak yang terancam gizi buruk serta ibu hamil. Negeri adidaya itu juga akan menyelenggarakan pertukaran budaya, pendidikan, serta olahraga di antara kedua negara.

CBS NEWS | CHOSUN ILBO | BOSTON GLOBE | YONHAP | AP | SITA PLANASARI A.

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya