TEMPO.CO, Den Haag - Mahkamah Kejahatan Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Menteri Pertahanan Sudan, Abdelrahim Mohamed Hussein. Ia dituduh melakukan 41 tindak kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang diduga dilakukannya di wilayah Darfur.
Hussein dicari untuk kejahatan yang dimulai dari Agustus 2003 sampai Maret 2004 di Darfur ketika banyak pemberontak telah berjuang melawan pasukan pemerintah. PBB memperkirakan sebanyak 300 ribu orang tewas dan hampir 3 juta orang mengungsi dari rumah mereka akibat aksi kekerasan bersenjata itu.
Pada saat itu, Hussein menjabat sebagai menteri dalam negeri. "Ia dianggap bertanggung jawab selama serangan atas Kota dan Desa Kodoom, Bindisi, Mukjar, dan Arawala di Wadi Shalih dan daerah Mukjar dari Darfur Barat," demikian pernyataan pengadilan.
Pengadilan mengatakan, "Ada alasan yang kuat bahwa Hussein bertanggung jawab atas 20 tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa penganiayaan, pembunuhan, pemindahan paksa, pemerkosaan, tindakan tidak manusiawi, hukuman penjara atau perampasan kebebasan, dan penyiksaan serta 21 kasus kejahatan perang berupa pembunuhan, serangan terhadap penduduk sipil, penghancuran properti, penjarahan, pemerkosaan, dan perbuatan yang merendahkan martabat kemanusiaan."
Ia bukan satu-satunya tokoh Sudan yang dicari Mahkamah itu. Sebelumnya, Presiden Sudan, Omar al-Bashir, dicari karena kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida. Selain itu, pimpinan resmi Sudan, Ahmad Harun; pimpinan milisi Janjaweed, Ali Kushayb; serta pemimpin pemberontak Abdallah Banda, Saleh Jerbo, dan Abu Garda juga menghadapi tuduhan sama.
Namun, Sudan tidak mengakui pengadilan itu dan menolak untuk menyerahkan tersangka. Menteri Informasi Sana al-Awad mengatakan Sudan tidak peduli dengan surat perintah penangkapan. "Pengadilan telah menjadi alat politik dan tempat untuk mencari keadilan," katanya.
TRIP B |CNN
Berita terkait
Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan
21 Juni 2017
Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.
Baca SelengkapnyaAmnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk
1 April 2017
PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.
Baca SelengkapnyaTNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan
27 Februari 2017
Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan
21 Februari 2017
Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.
Baca SelengkapnyaPerampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan
5 Februari 2017
Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.
Baca SelengkapnyaKeamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB
13 Januari 2017
Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi
Baca SelengkapnyaTanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa
21 Juni 2016
Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.
Baca SelengkapnyaPBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan
12 Maret 2016
Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.
Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat
7 November 2015
Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam
Baca SelengkapnyaKecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas
4 November 2015
Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.