TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Kini, mendapatkan tenaga kerja wanita asal Indonesia sangat gampang di Malaysia. Calon majikan hanya perlu mengirimkan SMS atau menghubungi nomor tertentu, maka dalam hitungan hari, sang PRT baru berbahasa Indonesia telah hadir di muka pintu.
Keluarga yang membutuhkan pekerja rumah tangga Indonesia dapat menghubungi nomor bebas pulsa dan terdaftar dalam Asosiasi Agen Pembantu Asing (Papa). Hal ini terungkap dalam latihan nasional yang dimulai hari ini.
"Setelah kami mengetahui jumlah orang yang membutuhkan pembantu rumah tangga, kami dapat menginformasikan rekan-rekan kami di Indonesia untuk memasok jumlah pekerja sesuai kebutuhan," kata Presiden Papa, Jeffrey Foo, kepada harian The Star.
Majikan yang potensial hanya perlu menelepon ke 1-800-222-000. Setelah itu mereka akan segera menerima SMS yang meminta mereka untuk membalas dengan nama, nomor identifikasi, alamat rumah, dan alamat e-mail.
"Informasi ini akan dibagi di antara lembaga anggota kami yang menyediakan pelayan," kata Foo, seraya mengatakan bahwa pengguna tidak akan dikenakan biaya untuk SMS yang mereka terima.
Papa sebelumnya memperkirakan sekitar 35.000 keluarga yang membutuhkan pekerja rumah tangga. Majikan, Foo mengatakan, akan diberikan informasi mulai dari biaya yang dikeluarkan hingga kewajiban yang harus mereka tunaikan pada sang PRT.
Foo mengatakan pendaftaran SMS tidak akan secara otomatis menempatkan mereka di daftar tunggu. Majikan yang potensial didorong untuk mendaftar langsung untuk mempercepat proses.
Di Johor Baru, Dirjen Perburuhan Datuk Sheikh Yahya Sheikh Mohamed mengatakan kedatangan PRT asal Indonesia tertunda satu bulan. Penundaan itu disebabkan oleh kurangnya pelatihan oleh pemerintah Indonesia dan aplikasi lengkap dari Malaysia.
Sheikh Yahya mengatakan mereka yang masih menghadapi masalah dalam mendapatkan PRT bisa menghubungi Departemen Tenaga Kerja guna penjelasan lebih lanjut.
TRIP B
Berita terkait
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak
6 September 2017
Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.
Baca SelengkapnyaHarapan Oposisi Jiran
23 Agustus 2017
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
Baca SelengkapnyaWakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad
14 Agustus 2017
Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
14 Agustus 2017
Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah
21 Juli 2017
Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan
28 Mei 2017
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.
Baca SelengkapnyaBersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar
21 Mei 2017
Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.
Baca SelengkapnyaDuh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia
17 Mei 2017
Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.
Baca SelengkapnyaMuslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
11 Mei 2017
Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara
10 Mei 2017
Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.
Baca Selengkapnya