Satu dari Tiga Bomber Bangkok Terluka Parah

Reporter

Editor

Rabu, 15 Februari 2012 03:02 WIB

Bangkok. wikipedia.org

TEMPO.CO, BANGKOK:-- Tiga ledakan bom mengguncang Kota Bangkok, Thailand, Selasa 14 Februari 2012. Komisioner Deputi Polisi Metropolitan Mayor Jenderal Pisit Pisutsak mengatakan pelaku pengeboman diduga tiga warga negara Iran. Ledakan ini melukai lima orang, satu di antaranya warga Iran.

Bom pertama meledak pada pukul 14.00 waktu setempat di rumah kontrakan ketiga warga Iran di pusat Kota Bangkok. Dua warga Iran berhasil kabur dan meninggalkan rekannya, Saci Morabi, 50 tahun, dalam kondisi terluka.

Morabi kemudian berusaha mencegat taksi, tapi ditolak oleh sopir. Marah atas penolakan sang sopir, Morabi melempar bom ke arah taksi. Ledakan bom ini melukai empat warga Thailand, termasuk si sopir taksi.

Polisi, yang berada di sekitar lokasi kejadian, kemudian mengejar pria paruh baya itu. Merasa terdesak, Morabi melemparkan bom ke arah polisi. Namun bom itu menghantam sebuah pohon dan justru berbalik ke arah Morabi. Akhirnya bom meledak dan menghancurkan kedua kakinya. Ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit Chulalongkorn.

Kepala Polisi Thailand Jenderal Priewphan Damapong memerintahkan Kepala Kepolisian Metropolitan Bangkok mengejar kedua warga Iran yang berhasil kabur. Priewphan juga meminta satuan polisi khusus serta seluruh aparat meningkatkan pengamanan serta memeriksa warga asing dengan lebih saksama.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Thailand saat ini tengah menghubungi perwakilan Iran untuk menanyakan identitas ketiga pelaku itu. "Apakah mereka tergabung dalam kelompok teroris dan mengapa mereka masuk ke Thailand," kata Sekretaris Jenderal Deputi Perdana Menteri Thailand Thitima Chaisaeng dalam kesempatan terpisah.

Bulan lalu, polisi Thailand membekuk seorang pria Libanon dan menemukan bahan peledak dalam jumlah besar di kawasan Bangkok. Pria tersebut didakwa atas tuduhan kepemilikan bahan peledak. Tuduhan lain, menurut jaksa penuntut, akan diajukan pekan depan.

Polisi, hingga berita ini diturunkan, belum mengetahui apakah terdapat kaitan di antara kedua insiden itu. Namun, setelah penangkapan pria Libanon itu, beberapa kedutaan asing, misalnya Amerika Serikat dan Israel, mengeluarkan larangan bepergian bagi warganya ke Thailand.



BANGKOK POST | THE NATION | REUTERS | SITA PLANASARI A

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya