TEMPO.CO , Moskow - Kehadiran militer asing mulai terendus dalam konflik Suriah. Media terkemuka Rusia, RT Network, melontarkan isu ini dalam berita utama mereka dengan mengutip peringatan Majelis Rendah tentang kekhawatiran Suriah jadi Libya Jilid II.
Ketua Komite Internasional Mejelis Rendah, Alexei Pushkov, berbicara menyusul laporan bahwa gugus tugas asing telah dikirim ke Suriah dalam upaya memberikan bantuan kepada kubu oposisi.
"Menurut laporan terbaru yang sekarang sedang diverifikasi, satuan tugas khusus asing telah dikerahkan ke Suriah," kata Pushkov kepada wartawan pada hari Jumat. "Jika laporan ini terbukti benar, skenario akan benar-benar sama seperti di Libya."
Menurut Pushkov, mereka mendukung oposisi dengan memasok senjata. "Mereka juga mengkondisikan sebuah resolusi tidak seimbang pada rezim yang berkuasa di Suriah, untuk menyerah pada tuntutan oposisi," katanya.
Dunia internasional, katanya, ingin mengulang skenario Libya di Suriah.
Komentarnya datang pada hari yang sama saat anggota parlemen Rusia diharapkan mengadopsi rancangan pernyataan mengenai Suriah. Pushkov menyatakan Majelis Rendah mendukung posisi resmi Rusia untuk memfasilitasi penyelesaian konflik di dalam wilayah Suriah.
Dalam salah satu bab draf Majelis Rendah, mereka menyebut hal yang sangat penting adalah PBB, khusus untuk Dewan Keamanan, untuk tidak memihak salah satu pihak dalam konflik itu.
"Pendekatan semacam ini tidak seimbang akan merusak peluang untuk dialog yang adil dan konstruktif," tulis draf itu.
Draf juga mengkritik ultimatum yang dikeluarkan hanya untuk satu pihak. "Sementara, pada saat yang sama, menyerukan perubahan rezim sebagai prasyarat wajib untuk menyelesaikan konflik."
Mereka juga mengutuk intervensi militer dalam urusan dalam negeri negara lain.
"Rusia tidak akan mendukung satu dokumen yang menyiratkan atau memungkinkan intervensi tersebut tanpa persetujuan langsung Dewan Keamanan PBB."
Rusia telah menyatakan kekhawatirannya atas meningkatnya kecenderungan pemerintah asing, terutama negara-negara NATO, untuk menyelesaikan konflik internal di negara-negara asing melalui kekuatan militer. Intervensi terbaru terjadi di Libya, yang baru saja mengalami perang sipil besar-besaran.
Setelah berlalunya resolusi PBB mengenai Libya yang menyerukan perlindungan warga sipil yang tidak bersalah, negara-negara NATO melancarkan serangan udara besar yang menimbulkan korban lebih banyak. Rusia menyebut NATO telah melampaui mandat.
Misi NATO mendapat kecaman lebih lanjut saat rekaman video menunjukkan pemimpin Libya Muammar Gaddafi yang ditangkap hidup-hidup oleh Tentara Pembebasan Nasional di Sirte, tapi kemudian dieksekusi.
TRIP B
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya