TEMPO.CO , Damaskus : Oposisi Suriah kemarin mendesak para pengusaha Suriah dan Arab mendanai pasukan antipemerintah. Dana ini, menurut Dewan Nasional Suriah dan Tentara Pembebasan Suriah (FSA), akan digunakan untuk menjungkalkan rezim Bashar al-Assad. "Dana ini akan digunakan secara efisien dan efektif untuk melindungi warga sipil," kata kedua lembaga itu dalam pernyataan bersama.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Kepala Badan Intelijen Mikhail Fradkov tiba di Damaskus. Selain membawa surat dari Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang berisi proposal perdamaian, menurut kantor berita RT, keduanya diharapkan dapat membantu Assad menemukan solusi untuk mengakhiri pertumpahan darah selama 11 bulan terakhir.
Namun kunjungan petinggi Rusia ini tak menghentikan serangan brutal pasukan pemerintah terhadap oposisi. Sedikitnya 21 warga sipil dan empat tentara tewas kemarin di seluruh Suriah. "Seorang dokter yang berusaha memasuki kawasan Baba Amro di Kota Homs justru terluka. Saat ini tak ada listrik dan seluruh komunikasi ke daerah itu terputus," kata aktivis Homs, Mohammad al-Hassan.
Serangan brutal itu membuat beberapa negara Barat mulai menarik diplomatnya dari Suriah. Duta Besar Inggris, Belgia, Italia, dan Prancis ditarik ke negara asal. Sedangkan Amerika Serikat, Senin lalu, menarik seluruh staf kedutaan, termasuk Duta Besar Robert S. Ford, ke Yordania. "Situasi yang memburuk menunjukkan jalan bahaya yang ditempuh rezim Assad," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Victoria Nuland.
Sementara itu, Turki mengajukan inisiatif untuk menyelesaikan konflik berdarah di Suriah. "Kami akan memulai kerja sama dengan beberapa negara yang mendukung rakyat Suriah, bukan rezim Assad," kata Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan. Belum jelas dengan negara mana kerja sama tersebut akan berlangsung, tapi hari ini Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu bertolak ke Amerika.
Toh, dukungan terhadap Assad masih muncul, termasuk dari Ibu Negara Suriah, Asma Assad. Untuk pertama kalinya dalam 11 bulan terakhir, ibu negara kelahiran Inggris itu mendukung suaminya secara terbuka. "Presiden masih memimpin Suriah dan saya mendukungnya. Namun saya tetap mendengar dan menemui korban kekerasan," tulisnya dalam surat elektronik kepada harian Inggris, The Times.
THE NEW YORK TIMES | THE DAILY STAR | THE TELEGRAPH | REUTERS | SITA PLANASARI A
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya