TEMPO.CO , Parisa - Membela kebijakan pemerintahannya dilakukan Presiden Prancis Nicolas sarkozy dengan menyindir negara lain. Ia mencemooh sekutunya itu sebagai negara tanpa industri saat ini.
Sarkozy menggunakan kata-kata serangan itu saat membela kebijakan menaikkan PPN dalam sebuah acara prim time di sebuah televisi nasional. Baru-baru ini, ia mengumumkan kenaikan PPN 1,6 persen yang dimaksudkan untuk mendukung perekonomian Prancis.
Sarkozy mengakui mencontek Jerman dalam hal ini Jerman, dengan alasan bahwa kenaikan itu untuk membantu meningkatkan daya saing Jerman dan tidak menyebabkan kenaikan harga.
Tapi ketika wartawan menunjukkan bahwa Inggris telah mengalami kenaikan harga setelah meningkatkan PPN-nya, Sarkozy mengeluarkan argumen, "Kerajaan Inggris sekarang tak memiliki industri lagi."
Ini bukan kali pertama sarkozy 'menyerang' Inggris. Pada tahun 2009 Sarkozy menyerang kenaikan PPN di Inggris, dengan mengatakan langkah ini 'benar-benar gagal' untuk merangsang perekonomian negara itu.
Namun sekarang ia justru melihat hal itu sebagai langkah penting untuk membalikkan nasib negaranya. Ia memuji kanselir Jerman, Angela Merkel, yang telah sukses menerapkannya.
sejumlah kalangan menilai, hubungan Merkel dengan Sarkozy sedang berada di puncak tertinggi. Merkel diketahui selalu memberikan 'dukungan aktif' bagi Sarkozy, yang secara luas diperkirakan akan gagal dalam pencalonan presiden untuk peride berikutnya.
Pajak yang disebut pajak 'Robin Hood' pada transaksi keuangan ini mendapat perlawanan sengit dari para pemimpin Uni Eropa, termasuk Perdana Menteri Inggris, David Cameron.
Prancis menghadapi pukulan ekonomi yang tak bisa dianggap enteng. Sebanyak tiga juta warganya diperkirakan menganggur dan negara kehilangan rangking kredit triple-A dari Standard and Poor awal bulan ini.
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
22 Juli 2017
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.
