TEMPO.CO , Canberra - Semacam kisah Cinderela. Demikian media internasional menggambarkan insiden dramatis ketika Perdana Menteri Australia Julia Gillard diseret ke mobil oleh petugas keamanan menyusul protes di luar restoran Lobby, di Canberra, kemarin.
Berita tentang evakuasi sang perdana menteri Australia menghiasi pemberitaan di seluruh dunia. Dengan wajah tampak bingung, dia menempel pada pengawalnya yang menyeretnya secara bergegas ke tempat yang aman melalui kerumunan pemrotes yang marah.
Polisi antihuru-hara, seperti dilansir Sidney Morning Herald, segera membentuk perisai sekitar perdana menteri saat mereka membantu memaksa dia jalan melalui para pengunjuk rasa yang mengelilingi sebuah restoran. Di tempat itulah, Gillard datang untuk menghadiri upacara penghargaan untuk menandai Hari Australia.
Gillard sempat tersandung setelah sepatunya terlepas, tapi petugas keamanan pribadi menangkap tubuhnya sebelum jatuh, sebelum akhirnya berhasil masuk ke mobil yang sudah menunggu.
Sebetulnya, tulis media Australia, bukan Gillard sasaran protes mereka. Protes tampaknya lebih ditujukan terutama pada pemimpin oposisi Tony Abbott, yang juga hadir di gedung ketika beberapa demonstran mulai menggedor jendela, dan berteriak 'malu' dan 'rasis'.
Abbott telah membuat marah para aktivis dengan mengatakan itu adalah waktu bagi Aborigin yang selama ini berkemah di Canberra menuntut haknya untuk pindah. Mereka memang membuat tenda-tenda di halaman Gedung Parlemen, dan berkampanye untuk kedaulatan dan hak atas tanah Aborigin.
Australia Day menandai kedatangan armada pertama kolonis Inggris di Sydney pada tanggal 26 Januari 1788. Kaum Aborigin menyebutnya sebagai Hari Invasi karena tanah mereka diambil begitu saja tanpa perjanjian dengan pemiliknya.
Gillard tidak terluka dan memindahkan acara ke kediaman resminya di Canberra setelah insiden tersebut. Namun ya itu tadi; satu sepatunya terlepas--belakangan diklaim aktivis dan segera akan dilelang melalui situs eBay--dan dia lari terpincang-pincang bak Cinderela.
TRIP B
Berita terkait
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota
9 November 2018
ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.
Baca SelengkapnyaTeror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil
9 November 2018
Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.
Baca SelengkapnyaEtihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris
2 Agustus 2017
Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.
Baca SelengkapnyaBahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka
1 Agustus 2017
Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.
Baca SelengkapnyaEtihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS
1 Agustus 2017
4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.
Baca Selengkapnya4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney
1 Agustus 2017
Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.
Baca SelengkapnyaAustralia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama
12 Juni 2017
Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.
Baca SelengkapnyaWarga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror
17 Mei 2015
Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.
Baca SelengkapnyaTiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia
16 Maret 2015
Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca SelengkapnyaISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia
9 Maret 2015
Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.
Baca Selengkapnya