Embargo Ekonomi Tak Mempan Hancurkan Iran  

Reporter

Editor

Selasa, 24 Januari 2012 16:58 WIB

Mahmoud Ahmadinejad. AP/Javier Galeano

TEMPO.CO , London - Uni Eropa semakin meningkatkan tekanan embargo minyak bagi Iran. Pemerintah negara-negara Eropa kini mengikuti langkah Uni Eropa dengan melarang perusahaannya mengadakan kontrak dengan Iran. Bukan hanya pelarangan bagi ekspor-impor minyak, Eropa juga melarang kerja sama perdagangan petrokimia, kertas, emas, logam mulia, berlian, dan koin.

Namun, apakah embargo minyak akan menghancurkan ekonomi Iran?

Kontrak pelarangan perdagangan dengan Iran akan berlangsung hingga 1 Juli 2012. Masalahnya adalah negara-negara yang memutuskan perdagangan juga sedang mengalami krisis ekonomi. Italia menjadi negara di Eropa yang paling banyak mengimpor minyak Iran, disusul Yunani dan Spanyol. Arab Saudi diharapkan dapat menjadi pemasok utama, menggantikan posisi Iran. Namun Arab Saudi memiliki keterbatasan pasokan dan tentunya ini bukan hal mudah bagi Eropa.

Sekitar 90 persen ekspor Iran ditujukan bagi negara-negara anggota Uni Eropa. Tingginya impor minyak negara-negara Uni Eropa menjadikan Iran sebagai pemasok terbesar di Eropa setelah Cina. Dalam satu hari ekspor minyak Iran dapat mencapai 2,5 juta barel. Perdagangan minyak menghasilkan tiga perempat output pemasukan bagi ekonomi Iran.

Sanksi Eropa mengakibatkan 40 persen inflasi dan 50 persen pengangguran. Kini Iran sedang melakukan strategi untuk mengimbangi embargo yang dikenakan Uni Eropa. Iran kemungkinan akan mengekspor minyak ke Cina, India, dan sejumlah negara Asia. Cara itu akan sedikit meningkatkan perekonomian Iran, terlebih jika Iran melakukan potongan harga per barelnya.

Paul Stevens, peneliti senior dari London-Chatham House, mengatakan segala upaya yang dilakukan Eropa belum tentu mampu menghentikan penggunaan nuklir Iran. “Eropa mampu memberikan frustrasi publik bagi perekonomian Iran, tapi ini justru bisa memperkuat kelompok yang berada di belakang (Presiden Iran Mahmud) Ahmadinejad,” katanya.

Stevens mengungkapkan Ahmadinejad juga melakukan berbagai upaya untuk menolong perekonomian Iran dengan tetap mengandalkan perdagangan minyak. Sementara itu ia juga masih percaya bahwa nuklir adalah alat untuk mengamankan negara.

Langkah terakhir yang dilakukan Barat adalah mulai memasuki kawasan Selat Hormuz di Iran. Kapal induk Amerika Serikat, USS Abraham Lincoln, bersama dengan kapal milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan sebuah kapal perang Prancis, Senin, 23 Januari 2012, berusaha memblokir daerah perdagangan tersebut.

TIME | BBC | SATWIKA MOVEMENTI

Berita terkait

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

4 Desember 2012

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

Amerika Serikat berkali-kali menyusup ke wilayah udara Iran.

Baca Selengkapnya

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

9 November 2012

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

Iran membenarkan klaim Pentagon bahwa pesawat tanpa awak Predator milik Amerika Serikat ditembaki oleh pesawat tempur mereka.

Baca Selengkapnya

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

9 November 2012

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

Beheshti menulis di dalam blognya bahwa dia diancam penguasa.

Baca Selengkapnya

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

11 Oktober 2012

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

Ia juga menyatakan tidak ada bukti bahwa Republik Islam mengembangkan senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

10 Oktober 2012

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

Pemimpin spiritual Iran menyatakan Barat berbohong soal sanksi ekonomi akan dicabut jika negara itu menghentikan program nuklirnya

Baca Selengkapnya

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

4 Oktober 2012

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

Sanksi ekonomi dituding menjadi penyebab anjloknya nilai mata uang Iran hingga 40 persen.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

3 Oktober 2012

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

Unjuk rasa berlangsung tiba-tiba sehingga tak ada tambahan polisi untuk mengawal kedutaan. Dia mengatakan para demonstran meneriakkan, "Allahu Akbar".

Baca Selengkapnya

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

3 Oktober 2012

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

Mendapatkan kritik dari kelompok garis keras karena bersedia berunding dengan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

3 Oktober 2012

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

Presiden Iran menuduh kubu oposisi turut memperburuk krisis atas riyal.

Baca Selengkapnya

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

1 Oktober 2012

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

Layanan Gmail telah kembali bisa dinikmati sejak Minggu malam.

Baca Selengkapnya