TEMPO.CO , Jakarta:Kapten Kapal Pesiar Costa Concordia Francesco Schettino menyatakan dihadapan hakim bahwa dirinya memberitahu pemilik kapal sesaat setelah kecelakaan. Dalam pembelaan diri di Pengadilan Italia pada Sabtu 21 Januari 2012, Schettino membatah menunda membunyikan alarm.
Schettino didakwa lalai pada kecelakaan pada 13 Januari lalu yang menyebabkan setidaknya 12 orang meninggal. Saat ini, ia tengah menjalani tahanan rumah dan dikenai tuduhan berlapis; pembunuhan, menyebabkan kapal tenggelam, dan meninggalkan kapal sebelum semua penumpang dievakuasi.
Pernyataan Schettino itu kian memanaskan perseteruannya dengan pemilik kapal berbobot 114.500 ton itu, Costa Cruises. Kapal berbendera Italia itu membawa 4.200 penumpang dan awak saat kandas dan terbalik di Pulau Giglio.
Hingga Ahad 23 Januari 2012, tim penyelamat kembali telah menemukan dua mayat perempuan korban karamnya kapal pesiar tersebut mengambang di perairan itu. Total jumlah jenazah yang sudah ditemukan berjumlah 13 orang dan 19 orang lainnya belum ditemukan.
Jaksa mengatakan Schettino mengemudikan kapal hanya 150 meter dari pulau Giglio untuk melakukan manuver yang di antara pelaut disebut "salute" untuk penduduk pulau. Dia mengakui kapal memang terlalu dekat dengan pantai tapi ia membantah bertanggung jawab.
Hasil interogasi jaksa yang bocor ke media Italia, menyebutkan saat kapal menabrak karang Schettino langsung memerintahkan dua petugas ke ruang mesin untuk memeriksa keadaan kapal. Begitu ia menyadari skala kerusakan, ia segera menghubungi Roberto Ferrarini, Direktur Operasional Cruises Costa.
"Saya katakan kepadanya: Aku membuat masalah, ada kontak dengan laut. Saya mengatakan yang sebenarnya, kami melewati Giglio dan ada dampak," kata Schettino.
"Saya tidak ingat berapa kali aku meneleponnya pada 1 jam berikutnya. Saya yakin bahwa saya menginformasikan segala sesuatu secara real time," katanya. Ia menambahkan juga meminta perusahaan untuk mengirim perahu penarik dan helikopter.
Pernyataan Schettino ini berlawan dengan Chief Executive Costa Cruises, Pier Luigi Foschi. Ia mengatakan Schettino terlambat mengeluarkan SOS dan perintah evakuasi. Ia juga disebut memberikan informasi palsu untuk kantor pusat perusahaan.
"Saya pikir dia tidak jujur dengan kami," kata Foschi seperti dikutip harian Corriere della Sera, Jumat, 20 Januari 2012 lalu. Dia mengatakan percakapan telepon pertama antara Schettino dan Ferrarini terjadi 20 menit setelah kapal menabrak batu.
"Itu sudah terlambat," katanya. Ia mengatakan perusahaan menyadari skala bencana ketika perintah evakuasi dikeluarkan.
REUTERS | RINA WIDISATUTI
Berita Dunia Lain
Korban Tewas ke-12 Costa Concordia Ditemukan
Siapa Sebenarnya Kim Dotcom, CEO Megaupload?
Rumah Diserbu, Bos Megaupload Bentengi Diri
Pidato Obama: Ikatan AS-Israel Takkan Terputus
Berita terkait
Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia
20 Mei 2017
Dubes Esti Andayani menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia Sergio Mattarella.
Baca SelengkapnyaTerbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade
16 Mei 2017
Polisi Italia mengungkapkan salah satu pusat penampungan imigran terbesar di Italia berada dalam cengkeraman mafia selama lebih dari satu dekade
Baca SelengkapnyaWali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini
10 Mei 2017
Wali kota Italia beri uang Rp 30 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di kota sepi di Bormida.
Baca SelengkapnyaItalia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania
7 Mei 2017
Hingga tahun ini sekitar 43 ribu pengungsi dan pendatang tiba di Eropa melalui laut, lebih dari 1.000 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun
16 April 2017
Emma Morano diyakini adalah orang terakhir di dunia yang lahir pada 1800-an.
Baca SelengkapnyaHakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis
25 Maret 2017
Hakim di Turin, Italia, membebaskan terdakwa kasus perkosaan seorang wanita dari tuntutan hukum. Alasannya, wanita itu tidak menangis.
Baca SelengkapnyaUskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis
20 Maret 2017
Seorang uskup agung di Sisilia melarang setiap anggota mafia
menjadi ayah baptis bagi setiap anak yang menerima sakramen
pembaptisan di keuskupannya
Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku
12 Maret 2017
Polisi memburu pelaku pembakaran terhadap seorang tunawisma yang tewas karena dibakar hidup-hidup di Kota Palermo, Sisilia, Italia.
Baca SelengkapnyaDubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda
23 Desember 2016
Dubes Parengkuan dinilai sebagai figur yang memajukan hubungan Indonesia-Italia.
Baca SelengkapnyaPromosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia
19 Desember 2016
Dari pameran saja, total potensi perdagangan mencapai 1,52 juta Euro (Rp 21,23 miliar)
Baca Selengkapnya