Diktator Musharraf Akhiri Pelarian

Reporter

Editor

Senin, 9 Januari 2012 03:04 WIB

Pervez Musharraf. AP/Lefteris Pitarakis

TEMPO.CO , ISLAMABAD: -- Setelah sekitar tiga tahun melarikan diri ke Dubai dan London, mantan diktator militer Pakistan, Pervez Musharraf, menyatakan segera kembali ke negaranya akhir Januari mendatang. Musharraf bermaksud kembali terjun ke dunia politik.



"Kepulangannya akan diumumkan lewat jaringan video dalam satu pawai di Karachi, Minggu (8 Januari 2012)," kata seorang sumber yang dekat dengan Musharraf kepada Daily Telegraph.
Musharraf memutuskan kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden mendatang. Ia lebih dulu mendirikan partai politik yang diberi nama Liga Muslim Seluruh Pakistan (All Pakistan Muslim League) di London pada Juni 2010.



"Pakistan saat ini menderita. Rakyat yang sekarang hidup harus melakukan sesuatu untuk Pakistan. Orang-orang muda hidup, kelas menengah hidup, mereka ini kaget dan cemas terhadap pemerintah Pakistan," ujar Musharraf saat peluncuran partai politiknya.



Musharraf tidak menjelaskan tentang risiko akan ditangkap atas keterlibatannya dalam pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto pada Desember 2007. Jaksa Chaudhry Zulfikar Ali menegaskan, Musharraf akan ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.



Rencana Musharraf kembali ke Pakistan dibayangi rumor kudeta militer. Sampai-sampai Presiden Asif Zardari, yang sedang dirawat di Dubai, didesak segera pulang. Zardari mengambil alih kekuasaan dari Musharraf dalam pemilihan presiden secara demokratis setelah Bhutto, istri Zardari, tewas.



Advertising
Advertising

Akhir-akhir ini pemerintahan Zardari menuai banyak kritik setelah terungkap memo rahasia dari Duta Besar Pakistan untuk Amerika Serikat, Husain Haqqani, pada Mei lalu. Memo itu berisikan permintaan bantuan Amerika untuk mencegah kudeta militer. Memo ini muncul setelah serangan pasukan tentara Amerika Serikat ke Pakistan yang menewaskan pemimpin Al-Qaidah, Usamah bin Ladin.



Kepala Tentara Pakistan, Ashfaq Kayani, membantah kabar soal kudeta militer. Ia menegaskan, tentara akan terus mendukung proses demokrasi. Begitupun, militer diketahui tidak mempercayai Presiden Zardari dan pemimpin Pakistan Muslim League-N, Nawaz Sharif--perdana menteri yang digulingkan oleh Musharraf. Militer juga tidak bulat mendukung Musharraf.



Perdana Menteri Yusuf Gilani menyatakan sejumlah jenderal bertingkah laku seperti Pakistan dalam situasi "negara dalam negara".



Menurut pengamat politik Ahmed Rashid, Pakistan menghadapi multi-krisis, khususnya ekonomi. Namun ia ragu Musharraf akan berani pulang. "Saya pikir dia tidak punya cukup pendukung dan dia ada kemungkinan akan ditangkap," ujarnya.



| TELEGRAPH | VOA | HINDUSTAN TIMES | MARIA RITA

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya