TEMPO.CO, Sidney - Terkait dengan turbulensi yang dialami Qantas Airlines, para pengamat penerbangan Australia bereaksi. Mereka meminta maskapai penerbangan yang memakai pesawat jenis Airbus 380 (A380) untuk menahan sementara jenis pesawat tersebut. Dalam sejumlah pemeriksaan, banyak retakan ditemukan pada A380.
Insiden lain yang sebelumnya menimpa jenis A380 terjadi pada 2010. Pesawat yang juga milik Qantas terpaksa mendarat darurat di Singapura akibat ledakan pada mesin.
Ketika ledakan terjadi ditemukan beberapa retakan kecil pada sayap. Namun pihak Qantas membantah bahwa ledakan mesin mengakibatkan retakan. "Tidak ada hubungan antara ledakan dan retakan. Pemeriksaan pada sayap dilakukan secara rutin," kata juru bicara Qantas.
Qantas kembali memberikan pernyataan pascaperbaikan. "Retakan kecil yang ditemukan di rusuk sayap telah diperbaiki di Singapura setelah mesin Trent 900 buatan Rolls-Royce meledak tahun 2010."
Selanjutnya serangkaian pemeriksaan dilakukan oleh maskapai lain yang juga pengguna A380, yaitu Singapore Airlines. Sejumlah retakan juga ditemukan pada pesawat-pesawat mereka.
Juru bicara Singapore Airlines, Nicholas Ionides, memberikan penjelasan. "Retakan kecil ditemukan di bagian rusuk kaki sayap A380 dalam pemeriksaan pada semester kedua tahun lalu, tapi tak membahayakan penerbangan," ujarnya.
Qantas Airlines dengan nomor penerbangan QF32 tujuan London-Sydney mengalami turbulensi di wilayah India pada Sabtu pagi 7 Januari 2012 waktu setempat. Sebanyak tujuh penumpang terluka dan menjalani perawatan di Singapura.
BBC | REUTERS | CANBERRA TIMES | SATWIKA MOVEMENTI
Berita terkait
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota
9 November 2018
ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.
Baca SelengkapnyaTeror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil
9 November 2018
Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.
Baca SelengkapnyaEtihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris
2 Agustus 2017
Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.
Baca SelengkapnyaBahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka
1 Agustus 2017
Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.
Baca SelengkapnyaEtihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS
1 Agustus 2017
4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.
Baca Selengkapnya4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney
1 Agustus 2017
Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.
Baca SelengkapnyaAustralia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama
12 Juni 2017
Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.
Baca SelengkapnyaWarga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror
17 Mei 2015
Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.
Baca SelengkapnyaTiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia
16 Maret 2015
Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca SelengkapnyaISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia
9 Maret 2015
Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.
Baca Selengkapnya