TEMPO.CO , Jakarta:- Direktur eksekutif Institute for Defense Secyurity and Peace Studies Mufti Makarim mempertanyakan sikap Perdana Menteri Papua Nugini yang mengancam akan mengusir duta besar Indonesia hanya karena insiden pesawat. Menurutnya sikap keras seperti ini tak lazim ditunjukan untuk kejadian yang bisa diselesaikan secara diplomatik. "Saya pikir ada kejadian lain yang mungkin memicu sikap ini," ujarnya kepada Tempo, Sabtu 7 Januari 2012.
Sebelumnya, 29 Desember 2011, pesawat Perdana Menter Papua Nugini berhasil digiring keluar wilayah udara Indonesia oleh dua buah pesawat tempur F 16 TNI Angkatan Udara. Akibat kejadian ini, Perdana Menteri Papua Nugini memprotes keras. Bahkan ia mengancam akan mengusir duta besar Indonesia yang berada di sana jika pemerintah tidak memberikan penjelasan atas insiden itu.
Mufti mengaku heran dengan sikap Perdana Menteri Papua Nugini ini. Menurutnya insiden intersepsi pesawat oleh TNI AU bukanlah pertama kali ini dilakukan. Namun semua masalah selesai sampai di tingkatan diplomasi saja. "Kita berkali-kali memiliki masalah serupa dengan Australia dan Singapura, tapi tidak sampai ada ancaman seperti ini. Apalagi kalau Perdana Menteri yang langsung bicara," ujarnya.
Karena itu, ia menduga sebenarnya kejadian ini hanya sebagai pemantik dari berbagai kasus yang dialami Indonesia dengan Papua Nugini. Namun ia mengaku tak mengetahui secara persis masalahnya seperti apa. "Bisa kasus pelanggaran perbatasan, bisa masalah batas wilayah, macam-macam. Tapi saya juga belum tahu persis seperti apa kasusnya," ujar Mufti.
Namun, jika memang ini hanya terkait dengan masalah intersepsi, ia yakin pengusiran duta besar tidak akan terjadi. Menurutnya pemerintah Indonesia cukup menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi sampai adanya insiden itu. "Jelaskan saja apa yang terjadi, pesawat itu masuk melalui koordinat berapa dan melakukan manuver apa, kemudian keluar di koordinat mana," ujarnya. "Saya yakin kalau hanya karena masalah ini tidak akan ada pengusiran duta besar," lanjutnya.
FEBRIYAN
Berita Terkait
Pesawat Papua Nugini Tak Berizin Terbang
Jika Papua Nugini Tak Terima, Pemerintah Diminta Putuskan Hubungan Diplomatik
Cegat Pesawat Papua Nugini, Indonesia Tak Perlu Minta Maaf
Sikap Berang Papua Nugini Dipertanyakan
Pencegatan Pesawat Pernah Terjadi di Makassar dan Bawean
Berita terkait
Finlandia Uji Coba Paspor Digital ke Inggris, Pertama Kali di Dunia
5 September 2023
Uji coba paspor digital diberlakukan ke beberapa kota di Inggris, yakni London, Edinburgh, atau Manchester. Diusulkan untuk negara-negara Uni Eropa.
Baca SelengkapnyaRefleksi BNPP di 2022: Pemerataan Pembangunan Perbatasan Negara
28 Desember 2022
Pembangunan telah dijalankan di berbagai sektor mulai dari pendidikan, kesehatan, kelistrikan, hingga kualitas lingkungan.
Baca SelengkapnyaBNPP Gelar Rakordal Konsolidasi Pengelolaan Perbatasan Negara
5 Agustus 2022
Presiden mengamanatkan untuk mengambil langkah-langkah kongkret dalam pengelolaan perbatasan negara.
Baca SelengkapnyaMahfud Md Minta Pemerintah Daerah Waspadai Kriminalitas di Kawasan Perbatasan
12 September 2021
Mahfud Md meminta pemerintah daerah untuk mewaspadai tindakan kriminal di pos lintas batas negara (PLBN).
Baca SelengkapnyaBPKN Ungkap Pintu Masuk Produk Impor Terbuka Lebar di Daerah Ini
9 Juni 2021
BPKN menyatakan pintu masuk produk luar negeri (impor) ke Provinsi Kepri sangat terbuka lebar
Baca SelengkapnyaPetani Belgia Tidak Sengaja Pindahkan Patok Perbatasan Negara dengan Prancis
6 Mei 2021
Seorang petani Belgia memindahkan batu patok perbatasan berusia 200 tahun sejauh 2 meter ke wilayah Prancis dan memperluas luas wilayah Belgia.
Baca SelengkapnyaCegah Penyebaran Covid-19, NTT Tutup Pos Perbatasan Negara
21 April 2020
Menangkal Covid-19, NTT tutup perbatasan negara untuk perlintasan orang, tapi tidak untuk lalu lintas angkutan logistik.
Baca SelengkapnyaMahfud Md Jelaskan Dana Rp 24,3 Triliun untuk Daerah Perbatasan
11 Maret 2020
Dibandingkan dengan Papua, menurut Mahfud Md pembangunan daerah perbatasan harus teritegrasi antarkementerian/lembaga.
Baca SelengkapnyaRI - Malaysia Bakal Tandatangani MoU Dua Titik Perbatasan
16 November 2019
Direktur Topografi TNI AD Brigjen Asep Edi Rosidin mengatakan, persoalan perbatasan negara harus cepat diselesaikan.
Baca SelengkapnyaPilar Inggris - Belanda akan Dihancurkan di Pulau Sebatik
16 November 2019
Pilar yang dibangun Inggris dan Belanda sebagai tanda perbatasan kekuasaan wilayah jajahan.
Baca Selengkapnya