Filipina Tutup 500 Usaha Tambang

Reporter

Editor

Sabtu, 7 Januari 2012 10:07 WIB

Regu penyelamat membawa korban tanah longsor di kota Pantukan, Filipina, Jumat (6/1). REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Manila - Setelah merenggut puluhan nyawa, pemerintah Filipina akhirnya memutuskan menutup 500 usaha tambang berskala kecil dan merelokasi para penambang serta keluarganya dari kawasan pertambangan Kota Pantukan di Lembah Compostela, Pulau Mindanao, Filipina.

Penutupan usaha tambang di kawasan tambang emas tersebut disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Jesse Robredo saat mengunjungi lokasi bencana kemarin. "Selain menutup usaha pertambangan kecil yang diduga sebagian besar ilegal dan merelokasi, pemerintah menutup sejumlah terowongan tambang serta semua rumah di sekitarnya dirobohkan," katanya.

Tanah berton-ton beratnya pada Rabu dinihari lalu menimpa rumah warga dan jalanan. Bencana itu menewaskan 22 orang dan 150 orang hilang. Kemarin para petugas penyelamat melanjutkan pencarian korban.

Dari Istana Malacanang, Presiden Benigno S. Aquino III memerintahkan Robredo melakukan penyidikan atas peristiwa itu.

Juru bicara Komando Kawasan Timur Mindanao, Kolonel Leopoldo Galon, mengemukakan militer akan membantu pemerintah setempat menetapkan kawasan itu terlarang bagi kegiatan pertambangan. "Sehingga peristiwa serupa tidak terulang di masa depan," ujarnya.

Menurut Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam, sejak April 2011, pemberian Sertifikat Kepatuhan Lingkungan kepada perusahaan-perusahaan pertambangan skala kecil di area itu telah dihentikan. Namun aktivitas pertambangan masih tetap berlangsung.

Selama ini daerah Pantukan dan Monkayo merupakan daerah yang kaya akan emas dan menjadi area pertambangan selama bertahun-tahun. Meski sudah terjadi longsor yang merenggut nyawa berkali-kali, para penambang di sana tak kapok.

Peristiwa tanah longsor kemarin merupakan yang kedua kalinya dalam satu tahun ini. Bencana pertama terjadi pada April 2010, yang menewaskan sedikitnya 20 orang. Menurut Kepala Kepolisian Lembah Compostela, Timoteo Pacleb, tanah longsor tiga hari lalu terjadi dengan luas 60 meter persegi dan panjang 300 meter dengan kedalaman 150 meter.

INQUIRER.NET | MANILA BULLETIN | PHILLIPINE STAR | MARIA RITA

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

4 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

7 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

10 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

12 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

28 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

29 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

29 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

30 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya