Jumlah Korban Tewas di Suriah Tembus 5.000 Orang  

Reporter

Editor

Selasa, 13 Desember 2011 13:30 WIB

Para pengunjukrasa berdemo menentang presiden Bashar al-Assad di Kafranbel, Suriah, (5/12). REUTERS

TEMPO Interaktif, Beirut - Jumlah korban tewas dalam tragedi krisis politik di Suriah sudah menembus 5.000 orang. Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Navi Pillay, mengatakan jumlah tersebut termasuk 300-an anak-anak. Dia mengatakan ribuan orang juga masih ditahan oleh rezim Presiden Bashar Assad.

Berbicara di depan anggota Dewan Keamanan PBB pada Senin, 12 Desember 2011, Pillay merekomendasikan agar Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) menyelidiki kemungkinan terjadinya kejahatan kemanusiaan di negeri tersebut.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Susan Rice, mengatakan penjelasan Pillay itu menegaskan pentingnya kondisi itu untuk diperhatikan. Dia mendesak Dewan Keamanan PBB mengambil langkah konkret untuk mengakhiri kekerasan di Suriah.

Suasana di Suriah kini semakin mencekam. Para orang tua menarik anaknya dari sekolah sebagai bagian dari pemogokan besar-besaran untuk menekan Assad agar mengakhiri pertumpahan darah. Namun, Assad tak menunjukkan tanda-tanda menggubris peringatan itu. Bahkan, dia pun tak mengindahkan sanksi ekonomi dari Liga Arab, Turki, dan Uni Eropa.

Kini para pengusaha mulai menutup tempat usahanya. Hal itu dilakukan untuk mengikis basis dukungan terhadap Assad, yakni kelas saudagar baru yang mendapat keuntungan dari kebijakan Assad dalam membuka perekonomiannya.

Sulit mengukur kekuatan pemogokan itu karena pemerintah Suriah melarang wartawan asing memasuki negeri itu. Pemerintah juga mencegah wartawan lokal bepergian dengan bebas. Namun, ada tanda-tanda makin membesarnya aksi protes di pusat gerakan antipemerintah di Provinsi Daraa di pinggiran selatan ibu kota Suriah, Damaskus, di Idlib, dan Kota Homs.

Kelompok oposisi menginginkan pemogokan tetap berlangsung sampai rezim Assad menarik tentaranya dari kota-kota dan melepaskan ribuan tahanan. “Hanya toko roti, obat-obatan, dan sayuran yang buka,” kata warga Kota Homs yang tak mau diungkap jati dirinya. Dia mengatakan toko-toko itu tetap buka karena menjual barang kebutuhan pokok masyarakat.

Karena terjadi pemogokan, kata dia, keamanan di kota Homs diperketat pada Senin lalu. Agen-agen pemerintah disebar ke tiap perempatan. Tembak-menembak terjadi secara sporadis. “Terjadi penyebaran pasukan keamanan yang mengerikan di Homs.”

Para aktivis mengatakan putaran baru perselisihan antara pasukan keamanan Suriah dan para tentara pembelot dimulai pada Ahad lalu. Pertempuran besar terjadi di wilayah selatan dan menyebar ke wilayah-wilayah baru dan meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang saudara.

AP | SAPTO YUNUS

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya