Bangladesh Sebut Indonesia Bisa Maju dengan Demokrasi

Reporter

Editor

Jumat, 9 Desember 2011 03:45 WIB

Umat muslim Bangladesh berdesakan saat membeli tiket pulang ke kampung halaman masing-masing untuk merayakan Idul Adha di Stasiun Dhaka, Bangladesh, Minggu (22/11). AP Photo/Pavel Rahman

TEMPO Interaktif, NUSA DUA:-Bangladesh belajar mengenai demokrasi di Indonesia. Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina melihat Indonesia bisa maju dengan demokrasi, padahal negara-negara lain mengalami krisis ekonomi.

"Saya berjuang untuk demokrasi di Bangladesh, sebab ini kunci utama pembangunan," kata Sheikh Hasina dalam konferensi pers bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Bali Democracy Forum (BDF) IV di Nusa Dua, Bali, Kamis 8 Desember 2011.



Seperti Indonesia, Sheikh Hasina menuturkan, negaranya juga pernah mengalami kepemimpinan diktator militer. "Ayah dan saudara saya dibunuh," ujarnya.



Perjalanan demokrasi di Bangladesh dimulai pada 1950-an, ketika Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman, Bapak Bangsa, menyadari bahwa perubahan ekonomi terletak pada kebebasan politik dan partisipasi rakyat secara demokratis. Visi inilah yang menggerakkan kekuatan rakyat dan melahirkan Bangladesh sebagai negara berdaulat pada 1971.

BDF IV, yang berlangsung hingga hari ini, mengusung tema "Peningkatan Partisipasi Demokratis dalam Suatu Dunia yang Berubah: Merespons Suara-suara Demokratis". Namun forum ini tidak akan menjadi forum formal yang hasilnya mengikat, seperti ASEAN, APEC, dan G-20. "Forum ini terbuka bagi siapa pun untuk berbagi ide dan pengalaman demokrasi tanpa dihakimi," kata Presiden SBY.

Pertemuan antarbangsa ini dihadiri sejumlah kepala negara, pejabat tinggi, atau organisasi internasional dari 82 negara. Di antaranya Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Inggris, Kenya, Nigeria, Uni Eropa.

Para pemimpin dan perwakilan negara yang hadir, di antaranya, Sultan Haji Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, Presiden Sri Langka Mahinda Rajapaksa, Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim bin Jabr Al-Thani, Perdana Menteri Timor Lester Kay Rala Xanana Gusmao, Perdana Menteri Mongolia Sukhbaatar Batbold, Wakil Presiden Filipina Jejomar Binay, dan Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc.

Nieke Indrietta

Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya