Cina Gagalkan Penjualan 178 Anak  

Reporter

Editor

Rabu, 7 Desember 2011 08:18 WIB

Kampanye anti perdagangan manusia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Beijing - Polisi Cina menahan 608 orang yang diduga sebagai pelaku perdagangan anak dan membebaskan 178 bocah yang siap dijual ke berbagai tempat. Di antara bocah yang dikumpulkan dari 10 provinsi itu, terdapat sejumlah bayi. Demikian keterangan pihak kepolisian kepada pers, Rabu, 7 Desember 2011.

Dalam pernyataannya kepada media, Menteri Keamanan Publik mengatakan mereka menangkap para pelaku kejahatan tersebut pada 30 November 2011 lalu. "Keberhasilan ini merupakan kemenangan terbesar melawan kejahatan perdagangan anak."

"Polisi di wilayah selatan Provinsi Sichuan pada Mei lalu menangkap seorang pria bernama Cai Liancho yang telah memperdagangkan 26 anak ke wilayah lainnya," jelas menteri.

Pada kasus lainnya, tambah menteri, polisi di sebelah timur Fujian sejak Agustus telah mengamati anak-anak yang dijual ke sejumlah warga oleh seorang perempuan bernama Chen Xiumei dan kelompok lainnya yang diduga sebagai gangster penjualan anak.

Perdagangan anak di Cina sangat marak karena didukung oleh pemahaman tradisional masyarakat di sana bahwa anak laki-laki merupakan pewaris keluarga. Akibat pemahaman tersebut, banyak terjadi aborsi, pembunuhan, atau ditelantarkannya anak-anak perempuan oleh keluarga.

Dampak dari pemahaman ini menyebabkan terjadi ketidakseimbangan antara anak-anak berjenis kelamin laki-laki dengan perempuan. Oleh karena itu, muncul berbagai tindak kriminal dengan modus penculikan anak laki-laki sebagai pewaris keluarga sementara anak gadis ditukar harta untuk mas kawin.



REUTERS | CHOIRUL

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

8 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

9 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

13 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

16 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya