TEMPO Interaktif, Canberra - Pemerintah Partai Buruh Australia pada Minggu memilih untuk mencabut larangan penjualan uranium ke India pada konferensi pekerja nasional.
Perdana Menteri Julia Gillard pada Minggu, 4 Desember 2011, memutar gerakan untuk mengubah platform kebijakan partai tentang masalah ini dan memungkinkan penjualan uranium ke India. Hasilnya, 206 delegasi dalam pengambilan suara mendukung untuk mengakhiri larangan dan 185 menentang.
Gerakan ini didukung oleh Menteri Sumber Daya pemerintah federal Martin Ferguson, Menteri Pertahanan Stephen Smith, dan PM negara bagian Australia Selatan Jay Weatherill.
"Kami berada di waktu yang tepat dalam sejarah dunia untuk merebut kesempatan era baru dalam hal ini, abad Asia," kata Gillard dalam konferensi nasional Partai Buruh.
"Kita perlu memastikan bahwa seluruh wilayah kita memiliki kemungkinan hubungan terkuat, kita dapat, termasuk dengan demokrasi terbesar di dunia, India," katanya.
"Itulah mengapa kita harus menentukan hari untuk mengubah platform kami dan memungkinkan kami, di bawah perlindungan, pengamanan, untuk menjual uranium ke India." Australia saat ini ekspor uranium ke Cina, Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat.
WDA | REUTERS | ANT
Berita terkait
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota
9 November 2018
ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.
Baca SelengkapnyaTeror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil
9 November 2018
Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.
Baca SelengkapnyaEtihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris
2 Agustus 2017
Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.
Baca SelengkapnyaBahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka
1 Agustus 2017
Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.
Baca SelengkapnyaEtihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS
1 Agustus 2017
4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.
Baca Selengkapnya4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney
1 Agustus 2017
Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.
Baca SelengkapnyaAustralia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama
12 Juni 2017
Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.
Baca SelengkapnyaWarga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror
17 Mei 2015
Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.
Baca SelengkapnyaTiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia
16 Maret 2015
Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca SelengkapnyaISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia
9 Maret 2015
Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.
Baca Selengkapnya