Inggris dan Norwegia Tarik Diplomatnya dari Iran

Reporter

Editor

Kamis, 1 Desember 2011 03:44 WIB

Sebuah mobil milik Kedubes Inggris di Teheran, Iran, dibakar oleh para demonstran yang berunjukrasa di kedubes tersebut (29/11). AP/Vahid Salemi

TEMPO Interaktif, Jakarta:-- Norwegia menutup kedutaannya di Teheran dan Inggris menarik sejumlah staf diplomatnya sehari setelah para pendukung ulama berkuasa menyerbu Kedutaan Inggris dan kompleks perumahan mereka.



"Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri telah jelas bahwa penjaminan keselamatan staf kami dan keluarga mereka adalah prioritas," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Inggris, Rabu 30 November 2011.



"Terkait dengan insiden Selasa lalu, dan untuk menjamin keselamatan mereka, sejumlah diplomat telah meninggalkan Teheran."



Setelah menggelar sebuah sidang darurat di Komite Krisis Pemerintah pada Selasa malam lalu waktu London (kemarin dinihari), David Cameron, Perdana Menteri Inggris, menggambarkan serangan itu sebagai "membahayakan dan tak dibenarkan", serta mengancam bakal ada "konsekuensi-konsekuensi serius" buat rezim Iran.



Teheran sudah menyampaikan penyesalan atas insiden itu, dengan menyebut polisi telah mencoba menghentikan gerak para demonstran.



Advertising
Advertising

Lebih dari itu, serbuan pada Selasa malam lalu tersebut mencerminkan dalamnya perpecahan elite penguasa di Iran atas bagaimana menanggapi tekanan internasional yang meningkat.



Protes yang berujung pada kerusuhan, yang mengingatkan peristiwa pengambilalihan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada 1979, tampaknya sebuah manuver oleh kubu konservatif yang mendominasi parlemen dalam sikap mereka atas Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan dirancang untuk mendesaknya guna memenuhi tuntutan mengusir Duta Besar Inggris.



Dalam sengketa mereka dengan Barat, Ahmadinejad dan para menteri menunjukkan minimnya kompromi atas penolakan untuk menghentikan program nuklirnya, tapi sekaligus menunjukkan menjaga terbukanya perundingan untuk membatasi sanksi-sanksi yang diberlakukan.



"(Aksi) itu direncanakan dan digalang oleh para mahasiswa, tapi bukan sesuatu yang datang dari pemerintah," Mohammad Marandi, seorang profesor di Universitas Teheran, menegaskan.




Adapun Ketua Parlemen Iran Ali Larijani mengkritik Dewan Keamanan PBB. "Manuver kebencian di Dewan Keamanan dalam pengecaman atas demonstrasi mahasiswa dilakukan guna menutupi kejahatan-kejahatan sebelumnya oleh Amerika dan Inggris ketika polisi telah berbuat segalanya untuk menjaga perdamaian," tukas Ali Larijani dalam pidato di depan parlemen di Teheran, yang disiarkan langsung stasiun radio pemerintah, Rabu 30 November 2011. "Gerakan itu akan mendorong instabilitas dalam keamanan global.



| THE WASHINGTON POST | THE TELEGRAPH | Dwi A

Berita terkait

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

4 Desember 2012

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

Amerika Serikat berkali-kali menyusup ke wilayah udara Iran.

Baca Selengkapnya

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

9 November 2012

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

Iran membenarkan klaim Pentagon bahwa pesawat tanpa awak Predator milik Amerika Serikat ditembaki oleh pesawat tempur mereka.

Baca Selengkapnya

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

9 November 2012

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

Beheshti menulis di dalam blognya bahwa dia diancam penguasa.

Baca Selengkapnya

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

11 Oktober 2012

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

Ia juga menyatakan tidak ada bukti bahwa Republik Islam mengembangkan senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

10 Oktober 2012

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

Pemimpin spiritual Iran menyatakan Barat berbohong soal sanksi ekonomi akan dicabut jika negara itu menghentikan program nuklirnya

Baca Selengkapnya

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

4 Oktober 2012

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

Sanksi ekonomi dituding menjadi penyebab anjloknya nilai mata uang Iran hingga 40 persen.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

3 Oktober 2012

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

Unjuk rasa berlangsung tiba-tiba sehingga tak ada tambahan polisi untuk mengawal kedutaan. Dia mengatakan para demonstran meneriakkan, "Allahu Akbar".

Baca Selengkapnya

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

3 Oktober 2012

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

Mendapatkan kritik dari kelompok garis keras karena bersedia berunding dengan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

3 Oktober 2012

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

Presiden Iran menuduh kubu oposisi turut memperburuk krisis atas riyal.

Baca Selengkapnya

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

1 Oktober 2012

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

Layanan Gmail telah kembali bisa dinikmati sejak Minggu malam.

Baca Selengkapnya