TEMPO Interaktif, Seoul - Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak akhirnya menandatangani 14 kesepakatan pembatasan yang akan diterapkan pemerintah Korea Selatan sebelum membuka perdagangan bebas dengan Amerika Serikat (AS), Selasa 29 November 2011. Lee Myung Bak menandatangani kesepakatan setelah selama seminggu partai Lee yang juga partai berkuasa, melalui Majelis Nasional, memutuskan menyetujui dibukanya jalur perdagangan bebas Korea Selatan dan AS. Meskipun persetujuan itu melalui perdebatan yang cukup panjang.
Kesepakatan yang ditandatangani Lee meliputi ketentuan mengenai perdagangan yang adil, kebijakan monopoli, dan pajak lokal. Seorang pejabat perdagangan Korea Selatan menyebutkan, Lee akan menandatangani kesepakatan perdagangan bebas dengan AS awal tahun ini tanpa melalui persetujuan parlemen Korea Selatan.
Pemerintahan Korea Selatan di bawah kepemimpinan Lee berharap kesepakatan perdagangan bebas ini dapat efektif dijalankan mulai 1 Januari. Perdagangan bebas ini diharapkan juga memberi dampak positif bagi perkembangan perekonomian Korea Selatan.
Sementara itu, menyikapi rencana perdagangan bebas Korea Selatan-AS, aktivis oposisi di Korea Selatan terus melakukan demonstrasi besar-besaran. Mereka menentang kesepakatan itu dan menganggap sebagai kegembiraan Washington yang menari di atas penderitaan pekerja Korea Selatan.
"Ini akan sangat berbahaya bagi penghidupan warga Korea Selatan, apabila perdagangan bebas dengan AS jadi dibuka," ujar salah satu warga bernama Park Shin Yang, 40 tahun. "Semua produk asli Korea bisa tidak laku karena masuknya produk asing," tutur dia.
AP | CHETA NILAWATY
Berita terkait
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang
27 Juli 2019
Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang
Baca SelengkapnyaPemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer
31 Juli 2018
Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer
Baca SelengkapnyaRudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara
12 Oktober 2017
Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,
Baca Selengkapnya5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara
12 Oktober 2017
Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.
Baca SelengkapnyaRemaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop
10 Oktober 2017
Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.
Baca SelengkapnyaKhawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag
27 September 2017
Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.
Baca SelengkapnyaIni Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara
22 September 2017
You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.
Baca Selengkapnya58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang
9 September 2017
Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.
Baca SelengkapnyaTerlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri
3 September 2017
Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.
Baca SelengkapnyaPasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un
31 Agustus 2017
Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Baca Selengkapnya