TEMPO Interaktif, Jakarta - Putra mendiang Muammar Qadhafi, Saif al-Islam, mengatakan kondisinya baik-baik saja setelah tertangkap di wilayah Kota Obari, Libya, kemarin. Tapi sebagian jari Saif terlihat terluka dan dibalut perban.
Kepastian ini didapat setelah koresponden Reuters di Libya, Marie-Louise Gumuchian, sempat melontarkan dua pertanyaan yang dijawab Saif di dalam pesawat Cargo buatan Uni Soviet yang mengantar Saif dari Kota Obari ke Kota Zintan. Sabtu, 19 November 2011. Begini isi wawancara kilat itu:
Apa Anda merasa baik-baik saja? "Ya," begitu jawab Saif singkat.
Lalu, kenapa ibu jari dan dua jari tangan kanannya diperban? "Luka-luka, Akibat serangan udara NATO, satu bulan yang lalu."
Marie memastikan pria yang ditanyanya itu adalah Saif. Namun sayang, pria berusia 30 tahun dengan ciri berjenggot itu enggan berbicara panjang-lebar. Saif pun bergeming diam saat dikonfirmasi dirinya adalah anak bungsu mantan pemimpin Libya.
Menteri Kehakiman pemerintahan sementara Libya, Mohammed al-Alagy, mengatakan Saif dan beberapa pengawalnya ditangkap dekat Kota Obari oleh para pejuang yang berada di kota pegunungan Zintan.
Rombongan Saif mencoba melarikan diri ke negara tetangga, Niger. Tidak ada tokoh senior lainnya yang ditangkap. "Kami telah menangkap Saif al-Islam Qadhafi di daerah Obari," kata al-Alagy.
ILHAM
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya