Wawancara Eksklusif Tempo dengan Presiden Myanmar  

Reporter

Editor

Sabtu, 19 November 2011 18:50 WIB

Tempo dan tiga media negara ASEAN melakukan wawancara terhadap Presiden Myanmar Thein Sein (Tempo/Yogita Lal)

TEMPO Interaktif, NUDA DUA - Untuk pertama kalinya, Presiden Myanmar Thein Sein memberi waktu wawancara setelah terpilih sebagai Ketua ASEAN tahun 2014. Wawancara ini diberikan kepada paling sedikit delapan. Tiga di antaranya media asing yakni BBC, VOA dan Tempo. Tempo hadir sebagai satu-satunya media dari Indonesia yg diwakili Gita Lal dan Maria Hasugian.

Thein Sein menerima tim wartawan ini di sebuah hotel mewah di Nusa Dua Bali--tapi utk alasan keamanan nama hotel tak bisa disebutkan. Presiden Thein Sein menjawab dengan halus dan ramah semua pertanyaan dalam bahasa Myammar. Penasehat politik dia, Dr. Nay Zin Latt dan Mr. Ko Ko Hlaing yangg mengalihbahasakannya ke dalam bahasa Inggris.

Thein mengatakan, dia tengah serius menimbang untuk memberi izin pendirian Kadin Uni Eropa di Myammar dalam waktu dekat.

"Saya akan fokus terlebih dahulu pada reformasi politik, disusul reformasi ekonomi, serta menyempitkan jurang kemiskinan guna mencegah timbulnya konflik," ujarnya kepada perwakilan empat media, termasuk Tempo. Namun, Thein menekankan bahwa reformasi akan dia lakukan secara bertahap.

Wawancara selengkapnya bisa dilihat di Tempo edisi Bahasa Inggris pekan depan.

GITA LAL, MARIA HASUGIAN (Nusa Dua, Bali)

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya