4 Pria Ini Rencanakan Teror Usai Baca Novel Online  

Reporter

Editor

Kamis, 3 November 2011 15:33 WIB

Protes mengecam terorisme di Afghanistan, di Kedubes Afghanistan di Seoul, Minggu (3/1). Taliban Pakistan mengaku menggunakan pengkhianat agen CIA untuk bom bunuh diri yang menewaskan tujuh karyawan CIA Amerika di Afghanistan. AP Photo/Ahn Young-Joon

TEMPO Interaktif, Gainesville - Jaksa federal Amerika Serikat mendakwa empat pria karena merencanakan serangkaian aksi teror dan pembunuhan. Uniknya, rencana para pria tersebut diilhami oleh cerita dalam novel online berjudul Absolved yang ditulis oleh bekas pemimpin milisi Alabama, Mike Vanderboegh.

Novel itu bercerita tentang para anggota milisi sayap kanan yang marah karena pembatasan senjata, lalu mengangkat senjata melawan pemerintah Amerika. Para terdakwa itu berencana menggunakan cerita dalam novel itu untuk menjalankan aksinya, termasuk meledakkan bom.

Keempat pria yang sudah beruban itu adalah Frederick Thomas, 73 tahun; Dan Roberts, 67 tahun; Ray Adams, 65 tahun; dan Samuel Crump, 68 tahun. Mereka hadir di pengadilan tanpa pembela dan ditahan pada Rabu waktu setempat, 2 November 2011. Thomas dan Roberts didakwa berkonspirasi membeli bahan peledak. Sedangkan Adams dan Crump didakwa bersekongkol membuat racun biologis.

Keluarga para terdakwa mengatakan dakwaan itu tak berdasar. Istri Thomas, Charlotte, mengatakan dakwaan itu omong kosong belaka. “Dia menghabiskan 30 tahun di Angkatan Laut Amerika. Dia tidak akan melawan negaranya. Dia mencintai negaranya,” ujarnya.

Adapun istri Roberts, Margaret, mengatakan suaminya pensiun dari bisnis papan nama dan hidup dari uang pensiun. “Dia tidak pernah bermasalah dengan hukum. Dia tidak antipemerintah. Dia juga tidak akan menyakiti siapa pun.”

Mereka diduga memiliki daftar pejabat pemerintah yang perlu “dihilangkan”, membicarakan tentang penyebaran racun dari pesawat terbang atau mobil yang melaju di jalan bebas hambatan yang melewati sejumlah kota besar Amerika, serta mengintai kantor IRS dan ATF. “Kami harus menyerang seluruh bangunan, seperti Timothy McVeigh,” kata seorang terdakwa.

Timothy McVeigh adalah veteran tentara Amerika yang meledakkan bom mobil di depan Alfred P. Murrah Building di Oklahoma City pada 19 April 1995. Serangan bom itu menewaskan 168 orang dan melukai 800 orang lainnya. Ini adalah aksi terorisme terbesar di Amerika sebelum tragedi 11 September 2001. McVeigh dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada 11 Juni 2001.

Jaksa mengatakan para terdakwa telah diawasi selama kurang lebih tujuh bulan. “Sementara banyak orang fokus pada ancaman dari ekstremis internasional, kasus ini menunjukkan bahwa kami harus tetap waspada dalam melindungi negara dari warga negara yang mengancam keamanan dan keselamatan,” kata jaksa Sally Quillian Yates.

Dalam sebuah wawancara, Vanderboegh mengatakan dia tak mengenal keempat orang itu dan tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka. “Saya senang FBI menangkap orang-orang yang salah menginterpretasikan novel saya,” kata dia.

SAPTO YUNUS | AP

Berita terkait

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup

Baca Selengkapnya

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang

Baca Selengkapnya

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.

Baca Selengkapnya

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.

Baca Selengkapnya

Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.

Baca Selengkapnya

Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.

Baca Selengkapnya

Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.

Baca Selengkapnya

JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

16 Juli 2016

JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.

Baca Selengkapnya