Palestina Incar 16 Badan Dunia

Reporter

Editor

Kamis, 3 November 2011 03:05 WIB

Warga Palestina menunggu di pos pemeriksaan dekat Beituniya Tepi Barat kota Ramallah untuk pembebasan tahanan dari penjara-penjara Israel (18/10). Hamas membebaskan tentara Israel Gilad Shalit sebagai bagian dari pertukaran dengan ratusan tahanan Palestina. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO Interaktif, RAMALAH: - Duta Besar Otoritas Nasional Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ibrahim Khraishi, Rabu 2 November 2011 mengatakan pemerintah otoritas sedang mempertimbangkan untuk menjadi anggota tetap 16 organisasi dunia lainnya di bawah PBB. "Kami sedang mempelajari," kata Khraishi di Markas PBB di Jenewa, Swiss. "Kami punya preseden untuk bergabung dengan lembaga lain."




Malah Menteri Kesehatan Palestina Fathi Abu Mughli telah bergegas mencari informasi untuk bergabung dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) ke perwakilan lembaga itu di sana. Palestina mengambil langkah ini setelah putus asa dalam menggelar perundingan damai dengan Israel secara langsung yang terputus selama lebih dari setahun.



Lantaran itu, September lalu, Otoritas Palestina meminta pengakuan atas kedaulatan penuh Palestina di PBB. Pekan ini Dewan Keamanan PBB akan menggelar voting guna menolak atau memberi keanggotaan penuh terhadap Palestina di PBB. Sejak dulu, Amerika Serikat, sekutu dekat Israel, mengancam akan memveto pemungutan suara itu.



Amerika Serikat dan Israel beralasan perdamaian bisa dicapai hanya melalui perundingan langsung. Juru bicara pemerintah Israel, Yigal Palmor, mengatakan strategi Palestina tersebut bisa menimbulkan kerusakan fatal pada kinerja PBB. "Mereka berupaya membajak beberapa badan dunia untuk mendorong kampanye anti-Israel," ujar Palmor.




Namun, Azzam Ahmed, salah seorang pembantu Presiden Otoritas Nasional Palestina Mahmud Abbas, justru menyebut kunci perundingan ada di tangan Israel. "Seluruh lembaga di Palestina dibuat sibuk dengan isu-isu ini," kata Ahmed. "Kami mesti menjawab pertanyaan ini: apakah kami bagian dari Israel? Melayani keamanan Israel, pendudukan Israel?"



Advertising
Advertising


Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon mengatakan UNESCO telah menjadi organisasi politik. Sebab, "Memberikan keanggotaan kepada sebuah negara yang tidak ada," ujarnya. Sebaliknya, "Keputusan Palestina untuk menjadi anggota UNESCO membuktikan bahwa mereka tidak menginginkan perdamaian atau negosiasi," kata dia.




Salah satu juru runding Palestina, Nabil Abu Rudainah, menampik tudingan itu. "Israel lebih memilih membangun permukiman ketimbang menciptakan perdamaian," katanya. Menurut hukum internasional, pembangunan permukiman itu ilegal, tapi Israel selalu menentangnya. Saat ini terdapat lebih dari 500 ribu orang yang tinggal di permukiman Yahudi di wilayah pendudukan.



| AP | JPOST | HUFFPOST | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya